Cegah Stunting, Wabup Sleman Ajak Warga Gemar Konsumsi Ikan
Gemar mengkonsumsi ikan merupakan salah satu upaya mencegah stunting pada anak. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Sleman, Dra. Sri Muslimatun, M.Kes, saat melakukan pertemuan Kelompok Pembudidaya Ikan Mino Ngremboko di Bokesan, Sindumartani, Ngemplak, Sleman, pada Selasa (29/1/19). Dalam pertemuan tersebut Wakil Bupati Sleman didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Heru Saptono. Menurutnya, stunting disebabkan oleh malnutrisi di saat seribu hari awal kehidupan. Hal ini bisa disebabkan karena pola asuh yang tidak tepat dan faktor kemiskinan yang mengakibatkan kegagalan pertumbuhan, kemampuan kognitif tidak berkembang maksimal dan mudah terserang penyakit.
“Dengan gemar mengkonsumsi ikan dapat berpengaruh pada pertumbuhan karena ikan merupakan salah satu sumber protein. Selain itu ikan juga memiliki nutrisi yang baik untuk perkembangan otak,” jelas Muslimatun. Dalam pertemuan tersebut Muslimatun mengapresiasi kegiatan yang sudah berjalan di KPI Mino Ngremboko. Berdasarkan hasil data posyandu, masyarakat di Bokesan tidak ada yang mengalami stunting. Hal ini menurutnya karena kesadaran masayarakat yang tinggi akan pentingnya mengkonsumsi ikan. “Saya liat dipembukuan, tidak ada satupun balita yang stunting. Ini kan luar biasa. Mereka (warga Bokesan) ngerti banget, membudidayakan ikan ini tidak sekedar untuk mencari uang. Tapi jauh dari itu juga untuk membangun SDM, sehingga kedepan kita nanti dapat menjemput generasi emas,” kata Muslimatun.
Lebih lanjut Muslimatun menjelaskan bahwa angka stunting di Kabupaten Sleman untuk nasional sudah rendah, hanya sekitar sepuluh persen saja. “Tetapi kami inginnya nol, tidak ada stunting. Kita termasuk yang dapat bonus demografi, 60% penduduk kita umurnya antara 14-60th. Nah 18% nya orang tua, kalau orang tuanya tidak sehat tentunya akan jadi beban,” tutur Muslimatun. Muslimatun mengajak warga Sleman untuk mengkampanyekan gemar makan ikan untuk menurunkan angka stunting. “Yang sudah berjalan di Bokesan ini saya ingin di replikasi oleh desa-desa lain yang ada di Kabupaten Sleman karena ternyata dampaknya luar biasa,” tambah Muslimatun.
Sementara itu Saptono selaku Ketua KPI Mino Ngremboko menuturkan bahwa disamping membudidayakan ikan, kesadaran warga untuk melakukan pola hidup sehat cukup tinggi. Salah satunya gemar mengkonsumsi ikan dan melakukan posyandu untuk peningkatan gizi. KPI Mino Ngremboko juga memiliki Unit Pengolahan ikan “Simbok’e Mina Mandiri’ dengan berbagai produksi olahan seperti keripik ikan dan aneka snack berbahan dasar ikan. “Disamping membudidayakan ikan, kesadaran warga untuk melakukan pola hidup yang sehat cukup tinggi. Diantaranya adalah makanan yang sehat, cukup gizi dan berimbang juga olahraga maupun kegiatan sosial yang lain. Nah penyadaran itu lewat aksi, yaitu gemar makan ikan. Kebetulan kelompok kami itu peduli, setiap bulannya juga ada posyandu untuk peningkatan gizi,” jelasnya.
Saptono menjelaskan bahwa saat ini kelompoknya yang terdiri dari 60 orang mampu menghasilkan benih ikan nila antara 6,5-7juta ekor perbulan. Sedangkan untuk lele konsumsi antara 1-1,5 ton perhari. “Kalo untuk distribusi benih, kita sampai nasional. tapi kalo distribusi konsumsi, kita baru di Jateng DIY,” jelas Saptono.