Taman Kaliurang kini lebih menarik untuk dikunjungi, khususnya setiap hari (pasaran Jawa) Sabtu Legi. Pada hari tersebut pengelola Taman Kaliurang menyuguhkan pertunjukan sendratari Arum Bhumi The Series.
Berbeda dengan sendratari pada umumnya,  seperti penampilan perdana yang mengangkat cerita ‘Sekar Pembayun’ dengan episode ‘Beksan Paseban’,  Sabtu (26/1/19). Dalam sendratari ini ada proses interaktif antara pemain dan penonton yaitu penonton dipandu menikmati alur perjalanan Sekar Pembayun hingga akhir cerita dengan melewati beberapa seting tempat. Diantaranya yaitu area Misbah Kanthil, lorong bersisi taman vertikal,  melalui pepohonan rindang, dan berakhir di sebuah bangunan joglo yang ada di Taman Kaliurang.
Agoes Kencrot, sutradara Sendratari ‘Sekar Pembayun’ menjelaskan bahwa sendratari ini mengangkat cerita cinta antara Sekar Pembayun dan Ki Ageng Mangir. Perjuangan Pembayun untuk memperluas wilayah Kerajaan Mataram dilakukan dengan tekad kuat dan sepenuh hati.
Namun tak banyak orang mengenal sosok perempuan lembut yang keras hati dan berparas cantik tersebut. “Srikandi Mataram yang hampir terlupakan merupakan hal yang menarik untuk digali kembali untuk menhidupkan kembali cerita epik tersebut di Taman Kaliurang,” jelasnya.
Seusai pementasan sendratari,  secara serentak penonton akan diajak untuk menanam pohon di sekitar taman sebagai tanda pemeliharaan alam. Sebelum  ditanam, penanam pohon diminta menuliskan harapan terlebih dahulu pada sebuah wadah khusus yang kemudian dimasukkan dalam pot.
Penonton yang berminat untuk menanam pohon di taman bisa mendaftarkan dirinya terlebih dahulu untuk mendapatkan kartu anggota yang berlaku selama satu tahun. Pertumbuhan tanaman akan dilaporkan secara periodik pada anggota melalui website www.arumbhumi.com. Anggota tidak perlu khawatir, perawatan selama satu tahun tersebut merupakan tanggung jawab pengelola Taman Kaliurang.
Wakil Bupati Sleman mengapresiasi dan mendukung pertunjukan sendratari yang diadakan oleh PT. Anindya Mitra Internasional-Jogja tersebut. Menurutnya melalui inovasi dalam mengemas sebuah karya pertunjukan dapat menjadi kekuatan tersendiri untuk menarik penonton.
“Saya kagum dengan pertunjukan sendratari ini karena penonton dibuat penasaran dengan alur cerita. Untuk mengetahui alur ceritanya penonton harus mengikuti setiap adegan yang berpindah-pindah tempat,” kata Muslimatun.
Dirinya berharap kedepan pertunjukan sendratari ini dapat rutin dilaksanakan. Selain untuk menambah minat wisatawan berkunjung ke Kaliurang, pertunjukan sendratari ini juga mendukung upaya Pemkab Sleman dalam menjaga kelestarian alam melalui penanaman pohon.