Des
7
Sleman Berhasil Raih Enterpreneur Award
Penghargaan Bupati Enterpreneur Award 2018 bagi Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI, diserahkan oleh Hermawan Kertajaya dari Philip Kotler Center for ASEAN Marketing sebagai penyelenggara INA APPSI AWARD 2018, didampingi pula oleh menteri koperasi dan umkm serta sekjen kemendagri. Acara dilaksanakan di Ritz Carlton Jakarta Pasific Place Jakarta Rabu 5 Desember 2018. Penghargaan tersebut diterima oleh Wakil Bupati Sleman, Dra. Hj. Sri Muslimatun, M.Kes.
Penghargaan ini merupakan hasil dari seleksi dan penilaian oleh penyelenggara, dengan tujuan memberikan penghargaan kepada Bupati yang dinilai berhasil dalam melakukan inovasi dalam dua pilar utama pemerintahan, baik ke dalam (internal) maupun ke luar (eksternal). Aspek penilaian mencakup 3 (tiga) variabel utama, yaitu creativity, innovation, dan enterpreneurship. Wakil bupati sleman menyampaikan penghargaan ini berkat dukungan dan merupakan buah dari kerja keras. kerja cerdas dan kerja ikhlas dan profesional dari berbagai skpd di kabupaten sleman.
Sementara itu Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Sleman, Drs. Susmiarto, M.M., Pemerintah Kabupaten Sleman menyampaikan inovasi bidang kesehatan, yaitu melalui inovasi TUA KELADI (Santun Lansia, Kesehatan Layak Diperhatikan) sebagai salah satu inovasi unggulan di bidang kesehatan. Inovasi tersebut mulai dikembangkan di Puskesmas Gamping I per tanggal 11 Januari 2012, yang dilatarbelakangi kondisi banyaknya penduduk lansia di wilayah Kecamatan Gamping yang enggan melakukan pemeriksaan kesehatan ke Puskesmas, dikarenakan pelayanan bagi lansia masih lambat dan belum ada perlakuan khusus. Puskesmas Gamping I yang dipimpin oleh drg. Ratih Susila kemudian berusaha melakukan terobosan pelayanan, hingga dapat menciptakan layanan one stop service bagi lansia. Pasien lansia dilayani melalui loket dan ruang khusus lansia, sehingga pasien lansia cukup masuk di satu ruangan untuk mendapatkan layanan yang dibutuhkan. Dokter dan petugas medis lainnya hingga petugas farmasi, datang ke ruangan tersebut sesuai jenis layanan yang dibutuhkan oleh pasien lansia. Selain itu, Puskesmas juga memberikan pelayanan di luar gedung dan jemput bola sekaligus memberdayakan para kader kesehatan di tingkat Dusun. Kegiatan tersebut antara lain berupa senam lansia, Posyandu Lansia, senam vitalisasi otak, tes intelegensia pada lansia di Dusun, kunjungan rumah kepada lansia yang tidak bisa periksa atau kontrol rutin ke Puskesmas, Pos Pembinaan Terpadu, pelatihan bagi lansia, Gebyar Lansia, dan sebagainya. Berbagai langkah inovatif juga kemudian diselenggarakan untuk mendukung inovasi tersebut, sehingga semakin memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya kaum lansia.
Sementara itu Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Sleman, Drs. Susmiarto, M.M., Pemerintah Kabupaten Sleman menyampaikan inovasi bidang kesehatan, yaitu melalui inovasi TUA KELADI (Santun Lansia, Kesehatan Layak Diperhatikan) sebagai salah satu inovasi unggulan di bidang kesehatan. Inovasi tersebut mulai dikembangkan di Puskesmas Gamping I per tanggal 11 Januari 2012, yang dilatarbelakangi kondisi banyaknya penduduk lansia di wilayah Kecamatan Gamping yang enggan melakukan pemeriksaan kesehatan ke Puskesmas, dikarenakan pelayanan bagi lansia masih lambat dan belum ada perlakuan khusus. Puskesmas Gamping I yang dipimpin oleh drg. Ratih Susila kemudian berusaha melakukan terobosan pelayanan, hingga dapat menciptakan layanan one stop service bagi lansia. Pasien lansia dilayani melalui loket dan ruang khusus lansia, sehingga pasien lansia cukup masuk di satu ruangan untuk mendapatkan layanan yang dibutuhkan. Dokter dan petugas medis lainnya hingga petugas farmasi, datang ke ruangan tersebut sesuai jenis layanan yang dibutuhkan oleh pasien lansia. Selain itu, Puskesmas juga memberikan pelayanan di luar gedung dan jemput bola sekaligus memberdayakan para kader kesehatan di tingkat Dusun. Kegiatan tersebut antara lain berupa senam lansia, Posyandu Lansia, senam vitalisasi otak, tes intelegensia pada lansia di Dusun, kunjungan rumah kepada lansia yang tidak bisa periksa atau kontrol rutin ke Puskesmas, Pos Pembinaan Terpadu, pelatihan bagi lansia, Gebyar Lansia, dan sebagainya. Berbagai langkah inovatif juga kemudian diselenggarakan untuk mendukung inovasi tersebut, sehingga semakin memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya kaum lansia.