DPR RI Kunjungi Posko Merapi
Jajaran anggota DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Posko Utama Merapi Senin siang, 1 Nopember 2010. Kunjungan yang dipimpin oleh Priyo Budi Santoso tersebut diterima oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, Bupati Sleman Sri Purnomo beserta wakilnya Yuni Satia Rahayu. Kunjungan yang diikuti oleh seluruh fraksi dan komisi VII dan VIII serta anggota DPR dari dapil DIY tersebut menyampaikan empati dan simpati atas bencana Merapi. Priyo mengatakan juga akan mengawasi penggunaan anggaran berbagai program termasuk BNPB agar anggaran yang dipakai dipastikan dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Rombongan nantinya akan terbagi dua, satu rombongan akan meluncur ke Magelang, Klaten dll (Jateng). Disampaikan pula bahwa pemerintah telah menyiapkan 150 Milyar on call dalam rangka penanggulangan bencana Merapi dan Mentawai.
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan bagi para pengungsi termasuk air bersih dll menjadi prioritas. Gubernur juga telah memerintahkan kepada Pemkab Sleman untuk fokus pada penanganan bencana ini dengan memprioritaskan anggaran pada masalah ini. Jika ada program yang bisa ditunda maka dialihkan posnya untuk penanganan bencana. Gubernur juga menghimbau agar bantuan yang disalurkan merupakan bantuan yang tidak menunjukkan identitas artinya bahwa nantinya bendera yang berkibar adalah Bendera Merah Putih, bukan yang lain. Akan sangat disyukuri jika bantuan yang datang merupakan bantuan untuk menjaga kebersamaan.
Terkait dengan masyarakat yang ada di pengungsian khususnya masyarakat Kinahrejo, jika nanti status Merapi telah aman hanya masyarakat Kinahrejo yang masih harus tinggal di pengungsian. Ini artinya bahwa masyarakat tidak hanya butuh tempat mengungsi/barak namun lebih kepada shelter yang lebih permanen dan lebih layak. Apalagi Sleman juga memiliki wisata desa. Jadi menurut Gubernur perlu dibangun shelter yang lebih memadai dengan fasilitas yang lebih baik tentunya. Nantinya shelter tesebut diharapkan tidak hanya berukuran 21 m2 namun menjadi 28 m2 untuk satu keluarga. Meski masih bertahap namun harapannya masyarakat akan memperoleh fasilitas yang lebih nyaman.
Jika para pengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing maka shelter tersebut bisa difungsikan sebagai penginapan bagi para wisatawan. Apalagi hingga saat ini belum ada yang berani untuk naik dan mengidentifikasi struktur tanah di Kinahrejo. Gubernur mengharapkan adanya koordinasi diantara instansi-instansi terkait seperti PU, Pertanian, ESDM dll untuk menangani hal ini.
Selanjutnya Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan bahwa Sleman menganut prinsip, hari ini harus lebih baik dari hari kemaren. Ini berarti bahwa apapun yang dilakukan Pemkab Sleman diupayakan untuk selalu lebih baik termasuk dalam penanganan bencana Merapi ini. Hingga saat ini terdapat 14 barak pengungsian termasuk gedung-gedung sekolah yang dipakai sebagai tempat mengungsi. Dikatakan pula untuk menangani erupsi Merapi kali ini pemkab alokasi Pemkab yang semula 4 milyar membengkak menjadi 21 Milyar. Ini semua untuk kepentingan penanganan erupsi Merapi.