Batik khas Sleman ikut unjuk gigi pada ajang bergengsi Jogja Fashion Week 2018 di Atrium Hartono Mall, Sleman, Kamis (22/11). Ada sebanyak 24 pengrajin batik asal Sleman yang tergabung dalam komunitas Mukti Manunggal ikut memeriahkan Jogja Fashion Week kali ini.

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun tak mau ketinggalan ikut menyaksikan perhelatan yang digagas oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY tersebut. Ditemui usai acara tersebut, ia mengaku bangga dengan batik karya warga Sleman yang mampu menarik perhatian para pengunjung di JFW 2018. “Ini artinya batik Sleman dihargai,” kata Sri Muslimatun.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kunci kesuksesan para pengrajin batik di Kabupaten Sleman adalah komitmen untuk terus melestarikan seni batik. Meski begitu, menurutnya para pembatik haBrus terus mengembangkan kreatifitas dan inovasinya sesuai dengan perkembangan zaman. “Batik ini memang ada pakemnya, tapi terus berkembang sesuai kreasi masing-masing. Jadi luar biasa saya lihat tadi motifnya bermacam-macam,” ucap Sri Muslimatun. Dia berharap seni batik di Kabupaten Sleman terus meningkat produktifitas dan kualitasnya. Sri Muslimatun juga berharap batik Sleman ini dapat menjadi sarana untuk mensosialisasikan sumber daya yang dimiliki Kabupaten Sleman melalui motifnya.

“Tadi saya lihat ada yang bermotif melon karena ternyata pengrajinnya itu para istri petani melon. Ada motif gunung merapi juga. Jadi ini bisa menjadi wadah untuk mensosialisasikan apa yang kita miliki. Kalau dikelola dengan baik, produksi batik ini juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di kabupaten Sleman,” tuturnya.

Salah satu pengunjung Jogja Fashion Week 2018, Ade, mengaku takjub dengan motif batik hasil kreasi masyarakat Sleman tersebut. Menurutnya busana berbahan bati Sleman yang ditampilkan pada kesempatan tersebut tak kalah dengan yang lainnya. Bahkan dia sangat mengapresiasi karena para pegiat fashion di Kabupaten Sleman batik masih antusias dalam melastarikan seni batik.

“Semangat melestarikan budaya seperti ini harus kita apresiasi ya,” kata wanita asal Sleman tersebut.

Jogja Fashion Week yang ke-13 ini mengambil tema Perspectrum yang merupakan singkatan dari Perspective, Spectacular dan Spectrum. Acara diadakan selama empat hari, mulai tanggal 20 November 2018 sampai tanggal 23 November 2018. Pembukaan dilakukan oleh Kepala Disperindag DIY Tri Saktiyana. Pertunjukan fashion show dibagi dalam dua sesi, yaitu sesi pertama pada pukul 16.00 WIB-17.00 WIB, dan sesi kedua pada pukul 19.00 WIB-21.00 WIB.