Mengingat strategisnya pelestarian dan pengembangan seni budaya di Kabupaten Sleman, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman mengadakan Gelar Seni Kawasan Candi 2018. Kegiatan ditujukan sebagai media untuk menampilkan kreatifitas para seniman dan pelaku seni yang ada di Kabupaten Sleman.

Acara tersebut dibuka oleh Bupati Sleman, Sri purnomo pada hari Selasa (2/10), di Tebing Breksi, Prambanan, Sleman. Dalam sambutannya beliau mendukung penuh atas diselenggarakannya acara tersebut. Menurutnya kegiatan ini  akan berpengaruh signifikan terhadap pengembangan, pelestarian dan juga upaya peningkatan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya lokal yang ada di Sleman. ”Penyelenggaraan kegiatan seni budaya ini diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk terus mencintai budaya lokal sehingga dapat mewujudkan karakter luhur bagi masyarakat dan generasi budaya di tengah-tengah peradaban global,” kata Sri Purnomo.

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa kekayaan seni budaya lokal merupakan modal pariwisata yang potensial untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, para penggerak seni perlu konsisten berkarya mengembangkan kreativitas dan inovasinya. Seni budaya yang menjadi jati diri masyarakat Sleman dapatterus eksis di tengah masyarakat. Dikatakan pula olehnya bahwa upaya menjaga dan melestarikan seni budaya tidak bisa hanya dipikul oleh seniman dan pelaku seni atau pemerintah saja,melainkan harus juga dipikul oleh seluruh masyarakat. Tanpa ada kepedulian, kecintaan dan keterlibatan masyarakat, seni budaya lokal akan hilang dan para seniman dan pelaku seni akan terlupakan, dan tentunya kita tidak menginginkan hal tersebut,” ucapnya.

Sementara itu, Aji Wulantara, SH. M.Hum, selaku Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman menjelaskan bahwa kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Sleman yang sejahtera, mandiri dan berbudaya. Disamping itu, menurutnya pembangunan kebudayaan di Kabupaten Sleman bukan hanya ditujukan bagi  kebudayaan itu sendiri. Namun dia mengatakan pembangunan kebudayaan di Kabupaten Sleman berorientasi pada pengembangan pendidikan, kesejahteraan dan ekonomi rakyat, pariwisata, serta pemberdayaan dan keterlindungan masyarakat.

”Memang ini uji coba. Baru pertama ini kita lakukan acara seni budaya di kawasan candi. Tentunya kita harapkan seni yang menjadi bagian dari budaya ini terus kita kembangkan sehingga bisa mendorong kepariwisataan di daerah Prambanan ini,” jelasnya.

Gelar Seni Kawasan Candi 2018 merupakan salah satu rangkaian kegiatan Festival Garis Imaginer yang telah mulai digelar September yang lalu. Acara tersebut digelar selama 7 hari mulai dari tanggal 1 Otober hingga 7 Oktober 2018, bertempat di candi yang tersebar di Kecamatan Prambanan, Berbah dan Kalasan Kabupaten Sleman. Pertunjukan dimulai pada pukul 19.00 WIB sampai dengan selesai.

Berikut ini jadwal Gelar Seni Kawasan Candi 2018 :

1.       Senin, 1 Oktober 2018, di kawasan Candi Abang, Jogotirto Berbah dengan materi Parade Tari Tradisional Gaya Yogyakarta oleh Sanggar  Putu Kerto Sendangtirto Berbah.

2.       Selasa, 2 Oktober 2018 di kawasan Tebing Breksi, Sambirejo Prambanan dengan materi Pergelaran Ramayana Full Story oleh Sanggar Ngrayung Bokoharjo Prambanan.

3.       Rabu, 3 Oktober 2018 di kawasan Candi Banyunibo, Bokoharjo Prambanan dengan materi Legenda Bandung Bondowoso oleh Sanggar Puri Prambanan.

4.       Kamis, 4 Oktober 2018 di kawasan Candisari, Tirtomartani Kalasan dengan materi Sendratari “Brojonoto Sayemboro” oleh Sanggar Wayang Topeng Pedhalangan Kalasan.

5.       Jum’at, 5 Oktober 2018 di kawasan Candi Sambisari, Purwomartani Kalasan dengan materi Sendratari “Sayemprobo Paeko” oleh Sanggar Magada Kalasan.

6.       Sabtu, 6 Oktober 2018 di kawasan Candi Kalasan, Tirtomartani, Kalasan dengan materi  Sendratari “Babad Kalasan“  oleh Sanggar Tharah Bhawana Tirtomartani Kalasan.

7.       Minggu, 7 Oktober 2018 di kawasan Candi Ijo, Sambirejo Prambanan dengan materi Tari “Menak Kokarib” oleh Sanggar  Cikrak Kina dari Prambanan.