Dinas Pemuda Olahraga Kabupaten Sleman bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta selenggarakan kegiatan Tes Pengukuran Sport Development Index (SDI) di Stadion Tridadi Sleman, Rabu pagi (19/9/18).

Kepala Dispora Kabupaten Sleman, Agung Armawanta menjelaskan bahwa kegiatan dalam tes kebugaran tersebut melibatkan 100 orang warga Sleman dari berbagai elemen dan profesi (non atlit) seperti anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. “Tes dilakukan dengan lari multi tahap berjarak 20 meter untuk sampel mengukur kebugaran warga Sleman,” kata Agung.

Agung berharap melalui tes ini dapat terukur index kebugaran warga Sleman serta mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Kabupaten Sleman. “Hasil tes ini akan menjadi parameter bagaimana pembinaan olahraga bisa dibangun dan terukur di wilayah Kabupaten Sleman,” tambahnya.

Aris Nugroho selaku tim teknis Kemenpora dari UNS Surakarta menjelaskan bahwa SDI adalah salah satu metode untuk mengukur atau menilai tingkat kemajuan pembangunan olahraga di suatu daerah bahkan negara. Ada empat indicator, yaitu tersedianya ruang publik untuk berolahraga, partisipasi masyarakat dalam berolahraga, SDM yang ada dalam bidang olahraga seperti pelatih, guru olah raga maupun instruktur, serta yang keempat adalah tingkat kebugaraan masyarakat.

Menurutnya, tes kebugaran tidak hanya tes kardiovaskular saja namun ada tes kekuatan, daya tahan kekuatan, kelentukan, fleksibility. “Untuk memudahkan kita ambil tes daya tahan kekuatan otot. Dominasi tingkat kebugaran adalah daya tahan kekuatan otot karena ada kekuatan otot tungkai, otot jantung, dan otot paru-paru. Ini bisa menggambarkan seberapa besar kebugaran,” jelasnya.

Sementara itu Bambang Pamungkas dari Bidang Pengembangan Sanggar Kemenpora RI mengatakan bahwa kegiatan Tes Pengukuran SDI dilakukan di 34 kabupaten kota yang mewakili 34 provinsi seluruh Indonesia. Dari hasil data tes yang telah diolah, akan menjadi bahan evaluasi seandainya ada kekurangan. “Jika hasilnya kurang,  akan ada tim yang datang untuk meninjau apakah karena kurangnya sarana prasarana atau program kegiatannya,” kata Bambang.

Bambang berharap melalui tes ini kebugaran masyarakat Kabupaten Sleman dapat terangkat. “Kita coba berusaha agar program –program Kemenpora bisa masuk di Kabupaten Sleman. Saat ini sudah ada dua program yang masuk, yaitu Gala Desa dan kami sudah berbicara dengan dinas kalau bisa diadakan olahraga tantangan, wisata, dan ekstrim,” jelasnya.