Sebagai upaya mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong, Pemerintah Kabupaten Sleman bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia selenggarakan kegiatan Aksi Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental bagi anggota KORPRI lingkup  Kabupaten Sleman di Aula Kantor Bappeda Sleman, Senin (17/9/18).

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun menilai kegiatan sosialisasi (Aksi Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental ) berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Sleman ini sangat penting mengingat nilai yang terkandung dalam Gerakan Revolusi Mental mampu menghasilkan para abdi negara yang berintegritas, beretos kerja, dan bergotong-royong. “Melalui internalisasi nilai-nilai revolusi mental, diharapkan kinerja para ASN dalam melayani masyarakat dapat terus meningkat dan memuaskan,” jelas Sri Muslimatun.

Lebih lanjut, Sri Muslimatun juga menyampaikan peningkatan pelayanan publik adalah langkah Pemerintah Kabupaten Sleman untuk mewujudkan komitmennya dalam menjalankan praktek Revolusi Mental. “Salah satu upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik yang harus kita mulai dari aspek yang paling mendasar, yaitu perubahan pola pikir dan kerja ASN untuk menjadi pelayan rakyat dalam pemenuhan hak-haknya.” Papar Sri Muslimatun.

Dia juga berharap ASN dapat menjadi agen perubahan di masyarakat yang dapat berkontribusi pada penguatan kesatuan dan persatuan Repulik Indonesia yang bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan menjalankan praktek perilaku yang dapat dipercaya, bertanggung jawab, kerja keras, optimis, kerja sama, bersikap toleransi, dan memperkuat ke-bhinekaan tunggal ika-an Indonesia.

Terkait kegiatan tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Kawasan, Sonny B Harmadi melalui asistennya Magdalena menyampaikan bahwa kegiatan ini menyasar KORPRI yaitu salah satu organisasi yang menaungi ASN, dimana KORPRI ini memiliki peran strategis dalam pembinaan ASN. “KORPRI yang merupakan wadah untuk menghimpun seluruh Pegawai Republik Indonesia dengan jumlah ASN (Anggota KORPRI) yang saat ini lebih dari 4,5 juta anggora merupakan potensi strategis dalam Gerakan Revolusi Mental,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pembinaan ASN yang dilakukan KORPRI merupakan implementasi dari agenda revolusi mental yang diarahkan melalui upaya dalam merubah cara pikir, cara kerja dan cara hidup yang memperkuat dan membangun integritas, etos kerja, dan gotong royong. Menurutnya, KORPRI perlu segera menyusun rencana aksi pembinaan ASN yang dapat membentuk ASN yang berintegritas, beretos kerja, dan bergotong rotong, yang kemudian dapat dilihat perubahannya oleh rakyat di dalam menikmati pelayanan publik yang nyaman dan handal.