MIna Padi Berhasil Menggandakan Hasil Panen Petani
Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Muda Samberembe menggelar Panen Raya Perdana kolam dalam di demfram (demonstrasi farming) Tanam Jajar Legowo Minapadi, Samberembe, Candibinangun, Pakem, Sleman pada Senin (13/8/2018). Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun berkesempatan memanen langsung Ikan Nila Merah yang juga didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) DIY, Badan Riset dan SDM Kementrian Kelautan dan Perikanan, dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY.
Ketua Pokdakan Mina Muda Samberembe Satriyanto menuturkan, dengan sistem mina padi yang diterapkan selain meningkatkan hasil panen peningkatan panen padi dan Ikan Nila Merah dibandingkan menggunakan padi konvensional. selain itu padi juga mempunyai kualitas yang terjamin karena menggunakan pupuk organik tanpa melakukan penyemprotan bahan pestisida. Namun, ia merasa masih ada kendala yang dihadapi yakni serangan hama regul (hewan pengerat) yang menyerang Ikan Nila Merah.
“Dulu padi konvensional rata – rata hanya menghasilkan 5-6 kwintal/1000 meter. Namun dengan mina padi ini terjadi peningkatan hingga 7-8 kwintal/1000 meter, Sedangkan Nila Merah 2,5 kwintal -3,5kwintal/1000meter,” kata Satriyanto.
Adapun Varietas Padi yang cocok ditanam di Mina Muda Samberembe Satriyanto menuturkan ialah Varietas Sembada Merah. Selain itu juga ditanam varietas padi baru M400 yang dikembangkan oleh Jendral (purna) Moeldoko selaku Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Kepala Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan SDM Kementrian Kelautan dan Perikanan, Dr. Toni Ruchimat sangat mengapresiasi kelompok Mina Muda Samberembe karena telah membuktikan berhasil menerapkan sistem mina padi yang merupakan salah satu program Kementrian Kelautan dan Perikanan. Ia berharap sistem mina padi tersebut dapat diterapkan di daerah lain. “Disini Desa Samberembe terbukti dengan sistem mina padi ini justru meningkatkan dari segi pendapatan baik dari padi dan ikan,” kata Dr. Toni.
Sementara itu Wakil Bupati Sleman mengatakan wilayah Kabupaten Sleman yang berada di sisi utara atau bagian hulu DIY sangat cocok untuk budidaya ikan air tawar. Berdasarkan data yang ada perkembangan perikanan di Sleman sampai sekarang menunjukkan prospek yang bagus. “Terbukti dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2017 produksi ikan konsusi di Kabupaten Sleman meningkat rata – rata 17,83% pertahun.” Kata Sri Muslimatun. Lebih lanjut, ia mengatakan dengan maengaplikasikan mina padi, mampu menjadi agro wisata sehingga mampu menjadi meningkatkan pendapatan petani. Maka ia menuturkan pemanfaatan lahan sawah di Sleman seluas 19.131 Ha telah dimanfaatkan dan dikelola dengan efektif dan efisien. Ia berharap dengan melalui panen mina padi di Candibinangun , Pakem agar semakin banyak petani Sleman yang ikut serta secara aktif dalam mengaplikasikan minapadi di wilayah Kabupaten Sleman.
Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Heru Saptono dengan sistem minapadi terintegrasi yang menjadi satu sistem budidaya sehingga konflik kepentingan air dapat diminimalisir karena air yang digunakan untuk ikan dan padi dalam satu wadah. Kedepannya Heru mengatakan akan mengembangkan minapadi yang terintegrasi dengan pariwisata dan akan lebih fokus pengembangan minapadi untuk wilayah Sleman Barat mengingat potensi air dan lahan yang luas. “Tidak hanya pertanian tetapi juga terintegrasi dengan pariwisata, kedepan kita dorong kepala desa untuk mendukung minapadi dikemas menjadi kampung agro wisata,” kata Heru.