Tingkatkan Minat Baca, Sleman Tambah Perpustakaan Desa
Sebagai upaya menumbuhkan dan meningkatkan minat baca di Kabupaten Sleman, Pemerintah Desa Banyuraden Gamping meresmikan Perpustakaan Desa “Banyu Pustaka”. Gedung Perpustakaan tersebut diresmikan langsung oleh Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun bersama Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, Ayu Laksmidewi pada hari Kamis (9/8) di Komplek Kantor Pemerintah Desa Banyuraden.
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengapresiasi langkah Pemerintah Desa Banyuraden yang telah proaktif mendukung gerakan gemar membaca di Kabupaten Sleman. Menurutnya Komitmen kepala desa memiliki peran penting dalam mendorong desanya untuk menjadi Desa Gerakan Gemar Membaca.
Muslimatun menuturkan bahwa anggaran dana desa dapat digunakan dalam mendorong pengembangan perpustakaan guna tercapainya Program Gerakan Desa Membaca. “Seperti yang telah dilakukan Pemerintah Desa Banyuraden mengalokasikan dana desa untuk pembangunan perpustakaan dan diharapkan dapat ditiru di wilayah lain,”
Menurutnya pembangunan perpustakaan ini penting, mengingat masih rendahnya minat baca masyarakat. “Budaya membaca belum dianggap sebagai kebutuhan, padahal dengan membaca dapat menjelajah dunia dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda,” tutur Muslimatun.
Lebih lanjut Muslimatun menyampaikan bahwa pembangunan perpustakaan tersebut merupakan langkah awal yang harus diikuti dengan pengelolaan perpustakaan yang berkualitas. Pengurus perpustakaan desa harus kreatif dan inovatif agar menarik minat baca masyarakat untuk datang ke perpustakaan.
“Dengan kualitas perpustakaan yang baik dan strategi pengelolaan perpustakaan yang tepat maka diharapkan minat baca masyarakat juga dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu,” tambah Muslimatun.
Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, AA Ayu Laksmidewi mengatakan bahwa saat ini terdapat 16 desa rintisan gemar membaca yang ada di Kabupaten Sleman. Seluruh desa tersebut sangat berpotensi menjadi desa mandiri dalam gerakan membaca tergantung dari respon kemauan desa.
Selain itu untuk mendukung gerakan gemar membaca, desa harus memiliki perpustakaan sebagai garda terdepan mencerdaskan kehidupan bangsa. “Sesuai dengan amanat undang – undang bahwa desa wajib menyelenggarakan perpustakaan,” kata Ayu.
Ayu menambahkan bahwa dalam peresmian perpustakaan tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman juga menyelenggarakan bedah Buku “Keris Gagrak Kasultanan Ngayogyakarta” dengan narasumber Sugeng Wiyono (penulis), Purwadmadi Ahmadipura (pembedah) dan Ki Empu Sungkowo Harum Brodjo (pembedah). “Selain bedah buku kami juga mengadakan Sarasehan Peran Perpustakaan Desa Dalam Mendukung Smart Regency,” tambahnya.