Sleman – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2018, Gerakan orangtua membacakan buku, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman menyelenggarakan Gelar Kreativitas Anak Usia Dini di Gedung Serbaguna Kabupaten Sleman, Rabu (25/7/18).

Kepala Disdik Kabupaten Sleman, Sri Wantini menyampaikan bahwa tujuan dari diselenggarakannya kegiatan tersebut yaitu meningkatjkan kesadaran masyarakat atas pentingnya program pendidikan anak usia dini serta menumbuh kembangkan kreasi dan inovasi anak dalam kegiatan edukatif. “Kegiatan Gelar Kreativitas Anak Usia Dini juga bertujuan untuk mensinergikan unsur pendidikan anak usia dini yaitu guru, anak usia dini, pemerintah dan masyarakat untuk berupaya memberkan kontribusi yang terbaik demi masa depan anak,” jelas Wantini saat memberikan laporan dalam acara Gelar Kreativitas Anak Usia Dini.

Kegiatan yang mengusung tema ‘Dengan Gelar Kreativitas Anak Usia Dini kita wujudkan Generasi Gemar Membaca’ ini menyasar sejumlah 100 lembaga PAUD di Kabupaten Sleman dengan jumlah anak usia dini sebanyak 1000 anak dari PAUD baik formal maupun non-formal. Dalam kegiatan tersebut juga menampilkan pentas tarian seni yang dibawakan langsung oleh anak-anak dari PAUD yang menjadi peserta Gelar Kreativitas Anak Usia Dini.

Kegiatan yang rutin digelar setiap tahunnya ini merupakan puncak dari berbagai rangkaian acara yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu seleksi Bunda PAUD yang dilakukan di 17 Kecamatan, Lomba-lomba Pendidik PAUD, Lomba kreativitas lembaga PAUD, kemudian juga lomba pengelola PAUD.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Sumadi yang hadir sekaligus membuka secara simbolik kegiatan tersebut menyampaikan bahwa Gelar Kreativitas Anak Usia Dini ini merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan anak kepada budaya-budaya yang ada. “Acara ini sangat baik untuk meningkatkan rasa percaya diri anak-anak dalam menunjukan kemampuan kreativitasnya. Dengan memiliki rasa percaya diri yang tinggi maka anak-anak dapat mengembangkan kemampuan dan bakat yang dimilikinya lebih optimal,” katanya. Upaya tersebut diharapkan mampu mempersiapkan generasi yang berkualitas dengan berpendidikan dan berkualitas pula bagi anak-anak usia dini di Kabupaten Sleman.

Sumadi menilai realita di lapangan menunjukan bahwa seni dan budaya tradisional semakin ditinggalkan oleh sebagian masyarakat. Bisnis hiburan dan budaya pop saat ini sedikit banyak telah mengubah kehidupan dan menggoyahkan sendi-sendi kebudayaan yang ada. “Anak-anak sekarang lebih mengenal artis-artis luar negeri daripada seniman dan budaya kita sendiri. Kondisi tersbut merupakan tantangan bagi kita untuk mencari solusi. Salah satu langkah yang mendesak adalah promosi dan pengenalan sejak dini budaya dan seni kepada generasi muda kita,” paparnya.

Mengingat pentingnya pendidikan seni dan budaya, Sumadi mengharapkan guru maupun orangtua benar-benar mendidik generasi bangsa tersebut dengan sebaik-baiknya. Selain ilmu pengetahuan, perlu kiranya mengajarkan nilai-nilai budi pekerti serta seni budaya tradisional pada generasi bangsa. Pada kesempatan tersebut juga diberikan sejumlah penghargaan kepada pendidik juga lembaga PAUD formal maupun non-formal berprestasi sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Kabupaten Sleman kepada lembaga maupun pendidik yang ikut berkomitmen dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.