Banyak Ibu yang mengeluhkan sulitnya anak-anak mengkonsumsi sayur. Hal inilah yang kemudian mendorong Hayati dan Dyah Ayu dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Ratu Mulyo, Banyuraden, Gamping memproduksi Javanese Ice Cream. Berbeda dengan Es Krim pada umumnya, Javanese Ice Cream berbahan dasar beragam sayuran sehat yang bernilai gizi tinggi.

Meski baru diproduksi dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan, Hayati mengaku kewalahan dalam memenuhi pesanan konsumen, pasalnya es krim ini dibandrol seharga Rp. 3.000,- per cup. Harga yang sangat terjangkau untuk produk yang memiliki nilai gizi tinggi. Pada Pameran Potensi Daerah yang diselenggarakan pada bulan Juli ini, Hayati dan Dyah Ayu harus mengirim 50-100 cup setiap 2 hari sekali. Diakui oleh Hayati, sambutan masyarakat cukup baik, karena selama ini anak-anak sulit mengkonsumsi sayur sehingga adanya Ice Cream sayur ini cukup membantu mencukupi kebutuhan sayur dan buah anak.

Javanese Ice Cream tersedia dalam berbagai rasa seperti daun pegagan, kelor,daun katuk, teh hijau, edamame, ubi ungu, kunir asem, jahe, tape ketan, kelapa muda, kopi dan coklat. Dalam produksinya, Hayati tidak menggunakan pemanis buatan dan zat pengawet. Rasa sayur juga dihasilkan dari sayuran segar dan tidak menggunakan perisa pabrikan untuk menjaga kualitas. Meski tidak menggunakan bahan pengawet, es krim ini bisa dikonsumsi hingga 7 hari setelah diproduksi,  sepanjang produk disimpan dalam freezer. “Kami hanya menggunakan sayur dan susu sapi segar yang kami ambil langsung dari petani, selain lebih segar, harganya juga lebih terjangkau”, tambah Hayati saat diwawancarai oleh Humas Sleman.

Saat ini, Javanese Ice Cream bisa dibeli di Pameran Potensi Daerah yangt tengah berlangsung di Lapangan Denggung Sleman hingga 21 Juli 2018 mendatang. Selain itu, masyarakat juga bisa memesan langsung kepada Hayati di nomor 08121569712. Ke depannya, Hayati berharap bisa membuka toko offline yang menjual beragam produksi yang dihasilkan KWT Ratu Mulyo sehingga produk Javanes Ice Cream bisa dinikmati lebih luas lagi.