Bupati Sleman, Sri Purnomo, berkesempatan memberikan pemaparan pada acara workshop terkait pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), Sabtu (7/7) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Tangerang. Workshop tersebut merupakan bagian dari agenda APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) Otonomi Expo (AOE) 2018.

Tema besar yang diangkat pada workshop tersebut adalah “Mendongkrak Daya Saing untuk Memenangkan Persaingan Era Pasar Bebas”. Sedangkan tema pemaparan Bupati Sleman pada acara tersebut adalah “Sukses Stori Pemda Sleman dalam Membina dan Mendukung UMKM untuk Memenangkan Persaingan di Era Pasar Bebas”.

Di hadapan ratusan peserta yang terdiri dari Pemerintah Daerah dan para pelaku usaha, Sri Purnomo terlebih dahulu memperkenalkan profil Kabupaten Sleman secara umum. Kemudian Sri Purnomo menyampaikan kiat-kiat yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman untuk memenangkan persaingan di era Pasar Bebas seperti saat ini.

Sri Purnomo dalam paparannya menjelaskan bahwa di era yang serba tak terbatas ini, masyarakat dapat memanfaatkan jaringan internet untuk memasarkan usahanya. Bisnis secara online menurutnya dapat dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Namun dia juga mengingatkan bahwa Pemerintah Daerah juga harus fasilitas jaringan internet agar dapat diakses oleh masyarakat. Lebih lanjut Sri Purnomo menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman telah berhasil menerapkan hal tersebut di Kabupaten Sleman.

“Menurut laporan dari Telkom, pengguna internet terbesar di Indonesia itu ada di Kabupaten Sleman. Dan pelaku jual-beli menggunakan internet terbesar di DIY juga Kabupaten Sleman. Ini juga merupakan upaya untuk mewujudkan Kabupaten Sleman sebagai Smart Regency pada tahun 2021”, ucap Sri Purnomo.

Maka, Sri Purnomo menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten mendorong para pelaku UMKM di Kabupaten Sleman untuk mencoba bertransaksi dengan menggunakan internet secara online. Karena menurutnya Indonesia merupakan pasar yang sangat besar bagi para pelaku UMKM tersebut.

“Bisnis secara online itu kan bisa dilakukan dari mana saja. Walaupun kelihatannya tidak bekerja, tapi dengan bisnis online tersebut dia mampu menghasilkan 50-60 juta per bulannya. Kami ada contohnya di Kabupaten Sleman, bahkan ada juga yang masih mahasiswa juga”, jelasnya.

Disamping itu, Sri Purnomo juga mengatakan bahwa Pemerintah Daerah harus mampu meningkatkan peran serta masyarakat. Menurutnya hal tersebut dapat dilakukan dengan pemberdayaan kelompok masyarakat yang ada di kabupaten masing-masing. Dengan begitu menurut Sri Purnomo akan dapat saling memberi keuntungan sekaligus mampu mempercepat proses pembangunan.

“Tidak semua bisa dipegang pemerintah. Pemerintah kemampuannya juga terbatas. Maka masyarakat kita dorong untuk ikut serta dalam melaksanan program-program kita,” kata Sri Purnomo.

Selain Bupati Sleman, workshop tersebut juga dihadiri oleh narasumber lain, diantaranya Abdul Kadir Damanik selaku Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI dan Joko Purwanto selaku Kepala Desk Inkubasi BRI Pusat.

Sebelumnya, AOE 2018 dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada hari Jumat tanggal 6 Juli 2018 lalu. Tema yang diangkat pada AOE kali ini adalah “Meningkatkan Daya Saing Daerah Dalam Merebut Pasar Global”. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, yakni mulai tanggal 6 sampai tanggal 8 Juli 2018.

Ada sebanyak 151 kabupaten dan puluhan pelaku usaha ikut memeriahkan acara tersebut. Masing-masing dari peserta membuat stand yang berisi berbagai macam hal untuk memperkenalkan potensi daerah masing-masing, mulai dari hasil kerajinan, aneka kuliner, hasil pertanian/perkebunan dll. Expo yang dibuka mulai jam pagi hingga sore tersebut selalu ramai dikunjungi para investor ataupun masyarakat umum setiap harinya.