Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (P3AP2KB) Kabupaten Sleman menyelenggarakan lomba senam kreasi jingle  Three Ends yang dilaksanakan di Atrium Jogja City Mall, senin, 12 Maret 2018.

Lomba tersebut diikuti oleh 17 kecamatan se Kabupaten Sleman dengan masing-masing personil berjumlah 10 orang. Acara diawali dengan Senam Kreasi Jingle Three Ends bersama-sama seluruh peserta yang juga diikuti oleh  Bupati dan Wakil Bupati Sleman,  serta perwakilan dari Gabungan Organisasi Wanita.

Kepala Dinas P3AP2KB, dr.Mafilinda Nuranini, M.Kes mengatakan bahwa lomba tersebut dilaksanakan untuk merespon semakin luasnya peristiwa kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak. Pemerintah mencanangkan tiga program unggulan yang diberi nama Three Ends Plus, yakni akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia, akhiri kesenjangan ekonomi bagi perempuan dan plus akhiri ketertinggalan perempuan dalam politik.

”Lomba dimaksudkan untuk mensosialisasikan program three ends kepada masyarakat dengan dukungan dari media massa, dunia usaha dan partisipasi masyarakat. Sehingga masyarakat peduli dan mau ikut berperan menghentikan berbagai aksi kekerasan terhadap perempuan dan anak,” jelas Linda.

Sementara itu Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan penyelenggaraan Lomba Senam Kreasi Jingle Three Ends ini merupakan salah satu metode yang digunakan dalam mensosialisasikan upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sleman. “Saya berharap pesan yang dikemas dalam wujud senam kreasi ini dapat lebih mudah diterima, diingat serta diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat,” kata Bupati.

Lebih lanjut Sri Purnomo menjelaskan bahwa jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terangkum dalam sistem informasi kekerasan terhadap perempuan dan anak (SIKPA) berjumlah 573 kasus, terdiri dari 471 kasus korban baru, 71 kasus rujukan dan 31 kasus berulang. “Ini menjadi gambaran bagaimana urgensi dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang muaranya tidak hanya cukup pada penanganan korban tapi juga upaya preventif kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” jelasnya.

Upaya preventif ini membutuhkan dukungan dan kerjasama berbagai unsur untuk turut mensosialisasikan stop kekerasan  pada perempuan dan anak. Pemerintah Kabupaten Sleman melalui berbagai program perlindungan tidak sepenuhnya mampu menjangkau jauh kedalam masyarakat jika tidak dibantu oleh peran serta masyarakat sendiri. Hal ini diantaranya karena masih adanya pandangan baik dari korban atau ma­sya­ra­kat yang menganggap bahwa masalah kekerasan dalam rumah tangga adalah urusan intern keluarga yang bersangkutan.

Keluar sebagai juara dalam lomba tersebut yaitu juara I diraih Kecamatan Minggir, Juara II Kecamatan Pakem, juara III Kecamatan Mlati, juara Harapan I Kecamatan Prambanan dan Juara Harapan II dari Kecamatan Moyudan.