PMI Sleman menggelar malam penghargaan bagi relawan dan juara yang digelar dalam memeriahkan HUT PMI k2 72 tahun 2017. Acara dilaksanakan Senin, 20 November 2017 di Rumah Dinas Bupati Sleman, dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati serta pejabat Sleman lainnya.

Menurut dr. Sunartono, M,Kes Ketua PMI Sleman, saat ini pelayanan PMI Sleman sudah masuk pada tahap peningkatan kualitas mulai dari penyusunan SOP sampai dengan audit eksternal. Dikatakan oleh Sunartono meskipun PMI merupakan lembaga non komersial namun berusaha untuk bisa mempertanggungjawabkan dana dari masyarakat yang dikelola PMI Sleman.  Pelayanan yang dulu terbatas siang hari selama dua tahun terakhir, kini PMI Sleman melayani 24 jam baik kebencanaan, ambulance maupun pelayanan darah.

Terkait permintaan darah yang harus dibayar  masyarakat apabila membutuhkan darah di Rumah Sakit, Sunartono menjelaskan bahwa dalam darah ada sel hidup yang mempunyai spesifikasi sendiri sehingga perlu biaya dari pengolahan darah agar aman. “Mulai dari screening untuk mengetahui darah sehat bebas dari penyakit dan baru diolah sesuai kebutuhan pasien. Proses inilah yang perlu waktu dan biaya, untuk itu bulan dana PMI diperlukan untuk operasional pengolahan darah dan digunakan untuk pelayanan kebencanaan dan ambulance gratis,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut juga diberikan penghargaan bagi para relawan meliputi tenaga sukarela 6 orang, korps sukarela 4 orang, serta pendonor darah sukarela sebanyak 25 orang. Juga disampaikan hadiah lomba paduan suara PMI juara I SMAN I Sleman, Juara II SMAN I Godean dan Juara III SMAN I Mlati. Sementara untuk kejuaraan lomba menyanyikan lagu daerah juara I SMA N I Sleman, Juara II SMA N I Mlati, juara III SMAN I Godean.

Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo M.Si., dalam sambutannya  menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada para pendonor yang telah secara sukarela menyumbangkan darahnya, serta para relawan yang telah mendedikasikan dirinya untuk kegiatan kemanusiaan dalam organisasi sosial PMI Kabupaten Sleman. “Apa yang telah didermakan oleh para pendonor dan relawan dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas sosial kemasyarakatan tanpa memandang golongan, ras, suku ataupun agama tertentu,” katanya.

Bupati menambahkan keberadaan dan eksistensi PMI perlu dijaga dan didukung bersama karena kegiatan-kegiatan PMI merupakan implementasi rasa kesetiakawanan sosial yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang sangat luhur perlu terus dikembangkan agar tetap melekat pada pribadi masyarakat, sebagai cerminan bangsa yang bermartabat dan sejajar dengan bangsa manapun.