Dalam kehidupan bernegara saat ini, nilai-nilai Pancasila semakin ditinggalkan. Bahkan etika bernegara yang tercermin dalam nilai-nilai Pancasila sering diabaikan. Para penyelenggara negara dalam mengelola pemerintahan dinilai masih jauh dari nilai dan prinsip bernegara. Mengantisipasi hal tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman mengadakan seminar Kajian Desa Berkarakter Pancasila di Aula lantai III Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Senin (20/11).

Dalam seminar tersebut menghadirkan 3 narasumber antara lain Dr. Heri Santoso dan Hastangka, S.Fil, M.Phil., dari Pusat Studi Pancasila UGM Yogyakarta, serta Dr. Sutoro Eko Yunanto dari STPMD APMD Yogyakarta. Peserta kegiatan ini diikuti dari perwakilan unsur kecamatan, desa, Forum Mitra Kerja, Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat se Kabupaten Sleman.

Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman, Drs. Joko Supriyanto, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa maksud dan tujuan kegiatan ini sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan dan memperoleh masukan serta upaya mengindentifikasi konsep, karakter, indikator dan parameter dari pengamalan nilai-nilai Pancasila bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dilevel desa. “Tujuan dari seminar ini untuk menghasilkan naskah kajian desa berkarakter Pancasila sebagai pedoman untuk menghasilkan desa percontohan dalam pengamalan nilai-nilai pancasila bagi kehidupan  bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dilevel desa,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Sleman Sri Purnomo dalam pembukaan acara seminar tersebut menuturkan bahwa Nilai-nilai Pancasila sangat dibutuhkan sebagai dasar falsafah hidup masyarakat khususnya masyarakat Sleman. Pemerintah desa merupakan bagian dari sistem pemerintahan yang strategis karena selain mempunyai otonomi juga memiliki tugas yang sangat penting yaitu sebagai ujung tombak pemerintahan paling bawah. “Dengan demikian sangat tepat jika pembentukan rolemodel implementasi dan pelembagaan nilai-nilai Pancasila dalam upaya membangun karakter bangsa dimulai dari pembentukan Desa Berkarakter Pancasila,” jelasnya.

Sri Purnomo mengharapkan desa mampu mereproduksi perilaku yang mencerminkan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila sekaligus dapat menjadi contoh serta menjadi media menginkubasi perilaku personal dan institusional lain. “Dengan adanya seminar ini diharapkan kepada peserta agar dapat mengambil intisari dari pembicaraan-pembicaraan terkait dengan Pancasila sehingga dapat diterima oleh masyarakat serta  yang paling penting adalah dapat diimplementasikan dalam kehidupan di desa yang ada di Kabupaten Sleman,” tambahnya.