Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menggelar Grand Final Lomba Budaya Mutu Sekolah Dasar dan Final Lomba Penulisan Artikel Ilmiah Sekolah Dasar di Rich Hotel Yogyakarta pada Rabu (8/11). Grand final ini diikuti oleh kepala sekolah dan guru dari 217 sekolah untuk lomba budaya mutu SD, serta 65 finalis untuk penulisan artikel dari seluruh Indonesia.

Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kemdikbud, DrsWowon Widaryat, M.Si menyampaiakn bahwa penyelenggaraan lomba budaya mutu SD bertujuan untuk memotivasi semua pihak khususnya satuan pendidikan dalam menumbuh kembangkan budaya mutu dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Lomba budaya mutu dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori SD rujukan, SD Negeri rintisan penguatan pendidikan karakter, dan SD swasta rintisan penguatan pendidikan karakter. Ke 217 finalis terdiri dari 175 SD rujukan, 21 SD Negeri rintisan penguatan pendidikan karakter, dan 21 SD Swasta rintisan pendidikan karakter. “Penilaian mencakup 3 komponen, yaitu pelaksanaan manajemen berbasis sekolah, pelaksanaan pembelajaran, dan pelaksanaan ekstrakulikuler,” jelasnya.

Sedangkan pada lomba artikel ilmiah SD juga dibagi menjadi tiga kategori, yaitu artikel populer untuk umum, feature untuk umum, dan ilmiah sederhana untuk siswa/i SD. Dalam lomba ini erdapat 4.533 naskah yang masuk, terdiri dari 999 artikel populer, 456 artikel feature, dan 3078 artikel ilmiah sederhana. Setelah melalui proses penjurian yang ketat kemudian terpilih 65 finalis yang terdiri dari 25 artikel populer, 25 artikel feature, dan 15 artikel ilmiah sederhana.

Wowon menambahkan bahwa lomba artikel tersebut merupakan wahana untuk mendokumentasikan praktek-praktek, baik dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran di SD termasuk peningkatan pendidikan karakter, sanitasi sekolah, inovasi pembelajaran, serta budaya menulis. “Program budaya mutu diharapkan dapat menjadi wadah dan cermin dari pelaksanaan berbagai program pembinaan sekolah dasar, antara lain mencakup pembelajaran, penilaian, perbaikan sarpras, penataan manajemen sekolah, dan penguatan pendidikan karakter,” tambahnya.

Sementara itu Bupati Sleman yang diwakili Asekda Bidang Administrasi Umum, Arif Haryono SH., yang hadir pada acara tersebut menyambut baik atas diselenggarkannya Lomba Budaya Mutu dan Lomba Penulisan Artikel Ilmiah di Sekolah Dasar tahun 2017. Kegiatan tersebut merupakan ajang untuk berlomba-lomba saling meningkatkan mutu layanan pendidikan. “Dengan adanya kegiatan ini kami merasa terpacu dan termotivasi untuk terus berupaya meningkatkan mutu layanan pendidikan,” katanya.

Di Kabupaten Sleman sendiri menurutnya telah dilakukan berbagai upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada jenjang sekolah dasar, yaitu antara lain melalui Program Wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, akreditasi seluruh sekolah, pelatihan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Selain itu Pemkab Sleman juga melakukan program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, dengan kegiatan pelaksanaan sertifikasi pendidik, pembinaan kelompok kerja guru, pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan pelatihan bagi pendidik dan tenaga pendidik (PTK), penilaian kinerja guru dan tenaga pendidik, pembinaan dan peningkatan kualitas pendidik dan tenaga pendidik.

“Melalui Lomba penulisan artikel ilmiah di sekolah dasar ini, kami berharap tujuan yang ingin capai dapat terpenuhi sebagai upaya dalam peningkatan layanan pendidikan di Indonesia,” harapnya.