BPD DIY Berikan Bantuan Pembangunan RTLH
Peletakan batu pertama pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Caturharjo Sleman telah dilakukan oleh Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, Msi, Wakil Bupati Sleman Dra. Sri Muslimatun, M.Kes, Ketua DPRD Sleman Haris Sugiharto, Direktur Bank BPD DIY Bambang Setiawan Rabu (1/11) di Dusun Ngemplak, Caturharjo, Sleman .
Pembangunan RTLH tersebut merupakan bantuan Bank BPD DIY yang telah memberikan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) berupa pembangunan RTLH di Sleman. Sebelum dilakukan peletakan batu pertama dilakukan penyerahan bantuan bantuan secara simbolis oleh Dirut Bank BPD DIY Bambang Setiawan Kepala Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, selanjutnya diserahkan kepada penerima bantuan secara simbolis yang diterima salah satu warga.
Sedangkan Bupati Sleman dalam sambutannya antara lain menyampaikan bahwa komitmen yang telah dibangun selama ini dapat terus dikembangkan di masa-masa mendatang serta menjadi teladan bagi perusahaan lain untuk turut serta membantu kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Kepedulian para donatur merupakan bentuk sinergi yang tepat untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin.
Lebih lanjut disampaikan bahwa kebutuhan pokok atau primer manusia adalah sandang, pangan dan papan. Oleh karena itu keberadaan sebuah rumah adalah sangat penting dalam kehidupan manusia. Berkaitan dengan hal tersebut maka pemerintah terus berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan rumah yang layak huni.
Upaya rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Sleman tahun 2017 ini dilakukan dari berbagai sumber pendanaan. Melalui dana APBD tahun 2017 ada sebanyak 257 unit dengan masing-masing mendapatkan dana sebesar Rp 15 juta. Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2017 ada sebanyak 530 unit. Melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) DIY ada sebanyak 547 unit yaitu masing-masing mendapat bantuan berupa material. Dan melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kamanterian PUPR ada sebanyak 381 unit. Total RTLH di Sleman yang dapat direhabilitasi tahun ini melalui berbagai sumber dana pemerintah tersebut ada sebanyak 1715 unit.
Sementara itu berdasarkan data terakhir dari dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPKP) Kabupaten Sleman, saat ini masih terdapat sebanyak 4299 RTLH di Sleman yang belum tertangani. Keberadaan RTLH yang belum tertangani ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk menanganinya. Jika hanya mengharapkan bantuan dari dana pemerintah maka tidak akan cukup untuk merehabilitasi seluruh rumah tidak layak huni yang ada di Kabupaten Sleman. Oleh karena itu diperlukan kepedulian dari masyarakat yang sudah lebih mampu serta uluran tangan dari dunia usaha.
Direktur Baank BPD DIY Bambang Setiawan menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan CSR sendiri di Bank BPD DIY sudah dimulai sejak tahun 2008 dengan kegiatan yang menjadi fokus pelaksanaanya berupa pemberdayaan masyarakat melalui sektor produktif, sosial kemasyarakatan,kesehatan, tanggap darurat, pendidikan, lingkungan hidup, insfrastruktur, dll. Lebih laanjut disampaikan bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat Caturharjo Sleman tersebut untuk 153 KK yang merupakan warga miskin dan KK PKH(Program Keluarga Harapan)
Total bantuan yang diberikan senilai Rp. 1 Miliar yang dipergunakan untuk rehabilitasi RTLH sebanyak 75 unit senilai Rp. 570 juta, pembuatan jamban sebanyak 84 unit senilai Rp. 232 juta dan pemasangan instalasi listrik sebanyak 99 unit senilai Rp.198 juta.
Sementara itu Wakil BUpati Sleman yang merupakan Ketua TKPK (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan) Kabupaten Sleman melaporkan bahwa supaya tuntas penanganan kemiskinaan , maka diambilkan di satu kecamatan dan satu desa. Untuk tahap ini dipilihlah Desa Caturharjo Sleman sebagai root model CSR (penanganan RTLH sekaligus jamban dan listriknya) dengan prioritas sasaran dari keluarga penemima manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH).