Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari Sabtu tanggal 28 Oktober lalu, bertempat di Lapangan Pemda Sleman, Senin (30/10). Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini secara nasional mengusung tema “Pemuda Indonesia Berani Bersatu”.
Bupati Sleman, Sri Purnomo yang membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga menyampaikan bahwa pemuda saat ini harus mampu meneladani para kaum muda pendahulunya. Ia mengajak peserta upacara untuk membayangkan berat perjuangan seorang Mohammad Yamin dari Sawah Lunto dapat bertemu Johannes Leimena dari Ambon, Katjasungkana dari Madura bertemu dengan Lefrand Senduk dari Sulawesi. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa mereka bukan hanya bertemu tetapi juga berdiskusi, bertukar pikiran, mematangkangkan gagasan hingga bersepakat mengikat diri dalam komitmen ke-Indonesiaan. “Padahal jarak antara Sawah Lunto dengan Kota ambon lebih dari 4.000 kilometer . Hampir sama dengan jarak antara Kota Jakarta ke Kota Shanghai China. Sarana tranportasi umum saat itu masih menghandalkan laut. Komunikasi juga susah,” jelasnya.
Pada era sekarang ini, lanjutnya, sarana transportasi dan komunikasi sangat mudah. Untuk dapat berkomunikasi dengan pemuda di pelosok-pelosok negeri ini cukup dengan menggunakan alat komunikasi yang dapat digunakan kapanpun dan dimanapun.  “Namun anehnya, dengan berbagai kemudahan yang kita miliki, kita justru lebih sering berselisih paham, mudah sekali memvonis orang, mudah sekali berpecah belah, saling mengutuk satu dengan yang lain, menebar fitnah dan kebencian. Padahal, dengan kemudahan teknologi dan sarana transportasi yang kita miliki, seharusnya lebih mudah buat kita untuk berkumpul , bersilahturahim dan berinteraksi sosial,” ungkapnya.
Pada akhir upacara, Sri Purnomo memberikan penghargaan bagi Pemuda Pelopor tahun 2017 di berbagai bidang seperti   bidang pendidikan, pangan, sumber daya alam, inovasi teknologi, sosial budaya. Dibidang pendidikan diberikan kepada Desy Ika Yustrisnawati, Muhammad Zainal, dan Ovilia Dwi Handayani Triyono. Dibidang pangan diberikan kepada Latif Friansyah Usman, Syarifah Labibah Khotijah, dan Adnan Abdul Salam. Dibidang sumber daya alam diberikan kepada Nur Arifin dan Dyogi Miyosa. Dibidang inovasi Teknologi diberikan kepada Rizki Edi Juwanto dan Andi Santoso. Dan dibidang sosial budaya diberikan kepada Aneta Putri Arlindasari, Eka Anisa Sari dan Hendri Setiyawan.