Petani Sleman kini dapat merasakan pengaruh positif dari kemajuan teknologi informasi. Sejalan dengan program pengembangan smartcity Kabupaten Sleman, Kementrian Kominfo RI meluncurkan program Petani Go Online. Melalui program ini petani dapat secara langsung melakukan proses penjualan hasil pertanian kepada konsumen.

Ditemui di sela-sela kegiatan edukasi program Petani Go Online, Jumat (29/9) di UPT BP4 Wilayah V Pakem Sleman, Septriana Tangkary, SE, MM, Direktur Pemberdayaan Industri Informatika, Ditjen Aplikasi Informatika, Kementerian Kominfo menyampaikan bahwa aplikasi Petani Go Online  ini memang sangat dibutuhkan petani. “Aplikasi ini bertujuan memutus mata rantai dari tengkulak-tengkulak dengan harga tinggi. Biasanya mereka (petani-red) hanya dihargai sebatas pupuk dan benih, tapi hari ini dengan adanya marketplace ini hasil karya dari mereka bekerja juga terhitung,” tutur Septriana.

Septriana menambahkan bahwa program Petani Go Online sangat menunjang gerakan smart city di Kabupaten Sleman dengan melibatkan peran aktif masyarakat. “Untuk menggerakkan smart city tidak bisa sebatas teknologinya tapi juga harus mengena kepada masyarakat. Smart ekonomi itu basisnya adalah masyarakat,” terang Septriana.

Program Petani Go Online adalah hasil kerjasama Kementerian Kominfo dengan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman. Program ini mengajak petani Sleman untuk menggunakan teknologi melalui aplikasi PETANI dan REGOPANTES. Melalui aplikasi ini, petani Sleman yang memiliki produk olahan atau produk tani mentahan tak hanya dapat menjual produk secara langsung ke konsumen tetapi juga mendapatkan harga yang sesuai dengan jerih payah yang dikeluarkan. Ditambahkan Septriana, aplikasi Petani Go Online disesuaikan dengan kebutuhan petani agar dapat menggunakan teknologi secara mudah.

Program ini selaras dengan masterplan pengembangan smartcity yang sedang disusun oleh Pemkab Sleman. Melalui elemen smart economy dan smart branding, Sleman kini telah mengutamakan penggunaan produk lokal sebagai bahan baku industri primer, sekunder, dan tersier. Selain itu, Sleman juga tengah gencar mempromosikan branding Beras Sleman meskipun surat edaran penggunaan atau pemanfaatan Beras Sleman bagi ASN di lingkungan Pemkab Sleman dan sertifikasi merek logo ‘Beras Sleman’ masih dalam proses. Ke depan, Sleman telah menyusun beberapa program pendukung seperti tersedianya dokumen kajian sistem informasi terpadu pertanian berbasis GIS (Geographic information system) dan pembuatan sistem informasi terpadu pertanian berbasis GIS.