Dinas Kebudayaan Gelar Lomba Macapat Bagi Guru
Untuk memotivasi para guru di Kabupaten Sleman mengenalkan macapat kepada anak didik dan masyarakat di Sleman, Pemkab Sleman melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman menggelar Lomba Macapat bagi Guru se Kabupaten Sleman yang berlangsung pada Selasa (12/9) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman. Pembukaan lomba Macapat itu sendiri ditandai dengan pemukulan Gong oleh Bupati Sleman yang didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Sleman Aji Wulantoro. Penyelenggaraan lomba tersebut juga mendukung program pemerintah untuk menjadikan kecamatan sebagai pusat pelestarian budaya masyarakat.
Bupati Sleman dalam acara tersebut menyampaikan bahwa lomba macapat perlu dipertahankan dan diselenggarakan secara rutin. “Lomba Macapat bagi guru ini sebagai ajang silahturahmi, selain itu juga untuk memupuk semangat bapak ibu guru dalam mempelajari budaya Jawa, kegiatan ini juga sekaligus berpotensi untuk dikembangkan menjadi event wisata budaya”, katanya.
Menurutnya setiap daerah memiliki sebutan dan cengkok yang berbeda-beda dalam membawakan seni tembang, masyarakat jawa menyebut seni tembang atau kidung sebagai macapat. Tembang macapat tersebut di Jawa disebut ”Serat” yang berisikan sejarah (babad), ramalan (jangka), pepali, wewarah, petunjuk pedoman hidup. Sehingga diharapkan semakin termotivasi bagi anak didik untuk lebih mengenal sekaligus melestarikan budaya jawa. Nilai-nilai Budaya Jawa yang Adiluhung, pada dasarnya sangat relevan untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat saat ini. Dengan demikian budaya Jawa perlu digali dan ditelaah serta dikemas dalam wujud yang lebih kekinian, sehingga dapat diterima dan dicerna oleh masyarakat, lebih-lebih oleh para anak-anak didik kita. Dengan demikian budaya jawa dapat dijadikan obat mujarab untuk mengobati dan mencegah kenakalan remaja atau aksi klitih bagi pelajar.
“Melalui tembang macapat ini pengembalian kesadaran dan kewaspadaan kenakalan pelajar di masyarakat terhadap kehidupan yang lebih bermartabat”, jelas Sri Purnomo.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan melaporkan bahwa maksud dan tujuan lomba tersebut untuk menimbulkan rasa cinta terhadap seni sastra khususnya Macapat untuk Guru PAUD sampai dengan SMA, juga sebagai sarana melestarikan dan mengembangkan seni Macapat di sekolah se kabupaten Sleman, serta sebagai sarana lomba bagi penggemar Macapat. Lebih lanjut dilaporkan bahwa lomba Macapat diikuti oleh 70 peserta dengan rincian laki-laki 32 orang, guru perempuan 38 orang dengan lagu.tembang wajib Sekar Dhandhangula Majasih, Slendo Manyura, dengan pilihan Sekar Sinom Ginonjing Laras Pelog Nem, Sekar Pangkur Paripurna Laras Pelog Barang dan Sekar Durma Kawin Laras Pelog Barang.