Sentra industri mebel bambu Gentan, Margomulyo, Seyegan secara resmi telah dikukuhkan oleh Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, Msi  Rabu (6/9). Pengukuhan ditandai dengan penyuerahan SK oleh Bupati Sleman.

Dalam sambutannya Bupati Sleman Sri Purnomo mengharapkan bahwa setelah dikukuhkan  kelompok pengrajin mebel Bambu di Gentan agar lebih giat dan maju, jangan sampai pengukuhan tersebut hanya sebagai seremonial belaka bahkan setelah itu malah berhenti tidak produksi. Lebih lanjut disampaikan bahwa untuk menjaga agar mebel bambu mampu bersaing dengan produk luar daerah maka harus mampu menjaga kualitas. “Yang jelas kalau kualitasnya baik dibanding dengan produksi  dari tempat lain maka secara otomatis konsumen akan lebih memilih dan mencari produk yaang berkualitas”, kata Sri Purnomo.

Disampaikaan pula bahwa dengan pengukuhan tersebut produksi yang selama ini masih tergolong sedikit bisa ditingkatkan lagi, mengingat satu bulan menghabiskan bambu sekitar 500 batang untuk 40 anggota. Sehingga tiap pengrajin perbulannya menghabiskan bambu sekitar 10 – 15 batang. Maka kedepan setelah pengukuhan tersebut hendaknya mampu meningkatkan produksi. Disamping itu untuk lebih menarik konsumen maka pengrajin harus mampu melakukan inovasi-inovasi dan kreasi baru untuk lebih menarik konsumen.

Sementara itu pengurus sentra pengrajin mebel bambu Gentan Endri Susanto melaporkan bahwa  jumlah pengrajin bambu di Dusun Gentan sebanyak 45 orang yang terbagi dalam dua kelompok yaitu  kelompok ‘Rosse Bambu’  dan kelompok  pengrajin lincak ‘Lincak Agung’ . Lebih lanjut dilaporkan bahwa tiap bulan  dua kelompok tersebut mampu menghabiskan bambu sekitar 500 batang  dengan asumsi produksi dan penjualan optimum (100 %).  Sampai saat ini pengrajin bambu Gentan telah melayani untuk pasar dalam dan luar negeri yang berupa  produk  lincak tradisional,  kursi  sudut, kursi sofa,  gasebo, almari bambu,  dipan, dll.

Sekretaris Dinas Perindag  Dra. RR. Mei  Rusmiyati melaporkan bahwa  maksud dan tujuan pengukuhan sentra industri mebel bambu  untuk  penguatan kelembagaan sentra sekaligus sebagai pengungkit eksistensi dari sentra tersebut. Lingkup kegiatan pengembangan  industri di sentra  industri meliputi penguatan kelembagaan sentra menuju kelompok yang berbadan hukum, pengembangan teknologi tepat guna dan mutu produk sentra, peningkatan daya saing produk sentra, dan peningkatan jajaring bahaan baku dan pemasaran.

Lebih lanjut dilaporkan bahwa sampai saat ini  total sentra industri yang sudah dikukuhkan  sejumlah 19 sentra. Sedangkan permasalahan  yang dihadapi sentra industri mebel bambu Gentan saat ini antara lain  kapasitas SDM  yang masih terbatas, manejemen usaha sebagian besar masih tradisional, desain bambu masih terbatas, bahan baku yang berkualitas  masih sulit didapat dan semakin mahal harganya, serta IKM banyak yang belum berijin.