Sep
7
Festival Anggrek Vanda Tricolor ke 3 Kembali Digelar
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, membukan Festival Anggrek Vanda Tricolor Ke-3 Tahun 2017 pada hari Rabu (6/9) di Titi Orchid, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap anggrek sekaligus memperkenalkan jenis-jenis anggrek yang terdapat di kawasan Gunung Merapi kepada masyarakat.
Sri Muslimatun berharap kegiatan tersebut dapat membawa dampak positif bagi keberadaan anggrek di kawasan Gunung Merapi Kabupaten Sleman. Ia mengatakan bahwa di Kawasan Gunung Merapi terdapat lima ribu jenis anggrek, dari tiga puluh ribu total jumlah anggrek yang ada di seluruh dunia. “Luar biasa. Ini artinya satu per enam jenis anggrek di seluruh dunia ada di kawasan Gunung Merapi,” ungkapnya. Lebih lanjut Sri Muslimatun berharap masyarakat berperan aktif untuk membudidayakan anggrek di kawasan tersebut. Menurutnya keberadaan anggrek di kawasan Gunung Merapi tersebut dapat berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat sertam menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Sleman.
Sementara itu, Eni Budiharjo Satoto selaku perwakilan dari Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) pusat, mengatakan bahwa kegiatan Festival Anggrek Vanda Tricolor ke-3 tersebut mampu mempertegas jati diri daerah. Meskipun acara tersebut bersifat lokal kedarahan, menurutnya acara tersebut sangat berarti jika dilihat dari lingkup nasional bahkan internasional. Lebih lanjut dikatakan bahwa acara tersebut sangat berani mengambil tema yang sangat spesifik, yaitu Vanda Tricolor Var Suavis Lindley. “Pemilihan tema ini sangat tepat dan berani. Karena belum banyak yang melestarikan anggrek jenis vanda ini, dan lebih spesifik lagi spesies tricolor,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut turut diresmikan Pojok Baca yang diprakarsai oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sleman dan Titi Orchid. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sleman, Ir. A. A. Ayu Laksmidewi T.A.P. mengungkapkan bahwa keberadaan pojok baca tersebut mampu menjadi referensi masyarakat yang ingin menggali informasi terkait budidaya anggrek. “Bahan bacaan tentang anggrek ini kan tidak banyak. Saya harap para pecinta anggrek mau menuliskan pengalamannya terkait hal apa saja tentang anggrek ini,” imbuhnya.
Kegiatan Festival Anggrek Vanda Tricolor ke-3 tersebut merupakan sinergi antara PAI DIY, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sleman, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sleman, TNGM, Fak. Biologi UGM, Fak. Pertanian Janabadra, PDAM Sleman, Bank Sleman dan Titi Orchid. Festival tersebut akan digelar selama lima hari mulai tanggal 6 hingga 10 September 2017. Festival tersebut juga diisi dengan berbagai acara, diantaranya Lomba Kontes Vanda Tricolor Suavis Lindl, Lomba Kontes Dendobrium Spetulata, Workshop, Lomba Fotografi, Klinik dan Pelatihan budidaya Anggrek, Merangkai Anggrek, Jelajah Wisata Edukasi, Lomba Mrnggambar dan Mewarnai, dan Pameran serta Bursa Anggrek.
ada sedikit koreksi untuk pernyataan yang disampaikan Ibu Sri Muslimatun. 5000 jenis adalah estimasi di seluruh Indonesia, bukan di lereng Merapi. Pulau Jawa saja berdasarkan Comber (dalam bukunya Orchid of Java th 1990) hanya memiliki 731 jenis anggrek.
Dilihat dari kegiatan yang diadakan, di manakah letak usaha konservasi untuk Vanda tricolor var suavis ini? Sepertinya justru akan menambah resiko eksploitasi anggrek tersebut. Bukan saya bermaksud pesimis, namun konservasi ex situ akan berhasil dan efektif apabila dibarengi dengan usaha konservasi in situ.
Selain itu, konservasi ex situ cenderung mengubah karakter anggrek menjadi lebih ‘manja’ sehingga ketika dilepas di alam sulit bertahan dari cekaman lingkungan.
Namun, saya salut dengan event ini karena dapat meningkatkan awareness mengenai keanekaragaman anggrek dan semoga kegiatan serupa dapat terus berkontribusi dalam upaya melestarikan salah satu kekayaan Indonesia.
0 0