Di Kabupaten Sleman memang berpotensi sering dilewati  angin ribut. Oleh karena itu, Bupati Sleman mengharapkan agar gotong royong selalu ditingkatkan dan begitu ada kejadian masyarakat langsung bahu membahu bergotong royong membenahi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. Baik yang menimpa rumah warga maupun fasilitas umum dan itu akan dibantu oleh pemerintah kabupaten, kecamatan maupun desa. Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman Sri Purnomo saat meninjau lokasi bencana angin ribut yang terjadi di wilayah kecamatan Tempal dan Seyegan pada hari Rabu 6 Oktober 2010. Bencana angin rebut ini terjadi pada Hari Selasa 5 Oktober 2010 dan hampir seluruh wilayah Sleman diguyur hujan meskipun tidak sampai menimbulkan kerusakan seperti yang terjadi di kecamatan Tempel dan Seyegan. Ikut mendampingi dalam kesempatan tersebut antara lain Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rhayu, SS.M.Hum, Asekda bidang Pembangunan dr. Sunartono,M.Kes, Kepala Dinas Nakersos Drs. Kriswanto, Msc juga Kepala bagian humas Dra. Endah SW.

Lebih lanjut disampaikan Sri Purnomo bahwa masyarakat agar segera membenahi bangunan dan fasilitas umum yang rusak, tentunya Pemkab Sleman akan membantu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman juga menghimbau kepada masyarakat, mengingat banyak pohon yang besar-besar agar dengan kesadarannya sendiri untuk mengurangi dahan yang besar agar tidak terlalu membahayakan bila terjadi angin ribut. Disamping itu apabila didekat rumah terdapat pohon kelapa yang sangat membahayakan sebaiknya ditebang, jangan sampai bila terjadi angina rebut selalu was-was. Bila masyarakat kesulitan untuk menebang maka Pemkab Sleman bersedia untuk membantu peralatan berat untuk menebang pohon tersebut. Bantuan alat termasuk tenaganya itu diharapkan agar bila nanti terjadi angin rebut lagi tidak terlalu membahayakan lagi. Dan kedepan rumah tinggal tersebut akan menjadi hunian yang aman dan nyaman untuk rumah tinggal. Diharapkan pula, kejadian ini dapat menjadi pengalaman yang berharga, ternyata pohon yang besar yang didekat rumah sangat berbahaya. Dan untuk mengganti pohon yang ditebang tersebut bisa dengan menanam pohon baru tetapi dengan lokasi yang jauh atau aman dari lingkungan rumah tinggal.

Dalam kesempatan tersebut diserahkan pula secara simbolis, bantuan uang sebesar Rp. 2000.000 kepada Bapak Abdul Rohman, warga dusun Jetis Sumberrejo Tempel yang rumahnya mengalami rusak berat. Sedangkan rumah rusak yang lain menyusul setelah proses identifikasi dan invantarisasi selesai.  Bupati meminta kepada camat dan kepala desa untuk mendata bengunan yang rusak. Menurut Bupati, dana bantuan bagi korban bencana alam akan diambilkan dari dana tak terduka yang ada di Pemkab Sleman.

Sementara itu baik Camat Tempel Drs. Hery Sutopo, MM maupun Camat Seyegan Anggoro Aji Sunaryono, SH dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa meskipun banyak bangungan rumah yang tertimpa pohon namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Dan hanya ada satu korban luka Ibu Dul Rohman dan sudah dievakuasi di RS. Insani Seyegan. Sedang korban kerusakan yang menimpa rumah di kecamtaan Tempel desa Pondokrejo, Sumberejo dan Banyurejo mencapai 42 bangunan yang terdiri 3 kandang, 1 masjid, 1 tobong bata, dan 37 rumah. Di kecamtan Seyegan bangunan yang rusak ada 3 rumah dan terdapat satu orang luka.