Sosialisasi Senam Vitalisasi Otak Lansia diselenggarakan pada Selasa, (11/7) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, dengan tema “Menjadi Lansia yang Produktif Mampu Melawan Pikun”. Tujuan diselanggarakan sosialisasi ini guna meningkatkan derajat Kesehatan dan mutu Kehidupan Usia Lanjut untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai keberadaanya.

Secara khusus acara tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya, meningkatkan Kemampuan dan Peran Serta keluarga dan masyarakat dalam menghayati dan mengatasi kesehatan Lansi, meningkatkan Jenis dan Jangkauan pelayanan Kesehatan Usia Lanjut, juga meningkatkan mutu Pelayanan Lansia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dr. Nurulhayah, M.Kes.menyampaikan bahwa acara tersebut dihadiri oleh 250 orang terdiri 125 orang kader atau lansia aktif, 50 orang petugas lansia, 25 yastroki, 50 lintas sektor dan Dinas Kesahatan dengan kriteria Lansia Aktif dari Posyandu Lansia dan kader lansia. Adapun narasumber pada kegiatan tersebut yaitu dari Dinas Kesehatan dan dr. Probo Suseno,  Sp.PD dari RSUP dr.Sardjito.

Wakil Bupati Sleman dr. Sri Muslimatun, M.Kes yang membuka langsung acara tersebut menyampaikan bahwa  dengan Senam Vitalisasi Otak Lansia dapat mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan para lansia di Kabupaten Sleman. Kondisi kesehatan masyarakat Sleman dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, salah satunya tercermin dari usia harapan hidup. Di Sleman pada saat tersebut usia harapan hidup sudah mencapai 74,57 tahun. dan jumlah usia lanjut di Sleman (60 tahun ke atas) mencapai 156.068 orang yang terdiri dari perempuan sebanyak 80.280 orang dan pria sebanyak 75.788 orang. Tingginya usia harapan hidup di Sleman tersebut patut disyukuri. Namun si sisi lain kondisi tersebut sekaligus menjadi tantangan untuk terus meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan para lansia di Kabupaten Sleman.

Lebih lanjut disampaikan bahwa ketika manusia memasuki usia lanjut maka akan mengalami perubahan struktur dan fungsi pada seluruh system biologisnya sehingga mempengaruhi status kesehatannya. Kondisi tersebut bukan merupakan tahapan dari suatu proses kehidupan yang bersifat alamiah. salah satu kondisi yang dialami oleh para lansia adalah terjadinya penurunan sensorik dan monotorik pada susunan saraf pusat, termasuk juga otak mengalami perubahan struktur dan biokimia. seiring dengan bertambahnya usia, seseorang akan mengalami penurunan fungsi otak yang akan terlihat dari penurunan keseimbangan tubuh.

Dalam menghadapi kondisi tersebut para lansia diharapkan melakukan aktivitas fisik yang bersifat aerobik dengan waktu dan intensitas yang ringan. Beberapa studi melaporkan bahwa aktivitas fisik bagi lansia bermanfaat untuk mempertahankan kebugaran dan kekuatan otak, meningkatkan fungsi kognitif serta meningkatkan keseimbangan tubuh. Salah satu alternatif fisik yang dapat dilakukan oleh lansia adalah senam vitalisasi otak. Kegiatan Sosialisasi tersebut juga menjadi salah satu cara menjaga agar kesehatan para lansia semakin meningkat. Dengan tetap terjaga kesehatannya, diharapkan kualitas hidup serta produktivitas para lansia akan semakin meningkat. Dengan memiliki kualitas hidup yang baik di usia lanjut, maka para lansia dapat menghadapi dan menjalani usia lanjut dengan penuh kebahagiaan.