Saat ini populasi ternak kambing PE di Kabupaten Sleman mencapai 5.994 ekor dengan produksi susu rata-rata 0,85 liter/hari/ekor. Populasi kambing tersebut tersebar di 9 Kecamatan dari 17 Kecamatan di Kabupaten Sleman, 8 kelompok ternak dengan 539 anggota. Bupati Sleman Sri Purnomo dalam acara peresmian rumah pakan Klaster Susu Kambing PE Kelompok Tani Ternak Mandiri di Nganggring, Girikerto, Turi pada Rabu (29/3) menyampaikan bahwa Salah satu daerah yang telah dikembangkan untuk ternak kambing PE adalah desa Girikerto, Kecamatan Turi Kabupaten Sleman yang terdiri dari beberapa kelompok tani ternak kambing.

Menurut Sri Purnomo Kabupaten Sleman merupakan salah sentra populasi kambing Peranakan Etewa (PE) cukup besar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Populasi ternak kambing PE dari tahun ke tahun terus bertambah, hal ini disebabkan karena minat peternak terhadap kambing PE semakin meningkat. Alasan utama peternak di Kabupaten Sleman memelihara karnbing PE adalah untuk mendapatkan keuntungan dari hasil pemerahan susu disamping mendapatkan anak kambing.Pemerintah Daerah Sleman telah menetapkan komoditas kambing PE sebagai salah satu roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa) tahun 2014 s/d 2019 bersama dengan komoditas lainnya seperti salak, bambo dan padi.

“Terkait hal tersebut, kami berharap sinergisitas dan kerjasama ini dapat menjadi langkah strategis dalam mengembangkan komoditas kambing PE di Kabupaten Sleman. Selain itu, saya berharap upaya pengembangan klaster susu kambing PE dapat disinergikan dengan kegiatan  yang telah diprogramkan oleh Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, agar upaya peningkatan kesejahteraan peternak dapat terwujud secara optimal. Kami juga juga membuka diri untuk kerjasama dalam bidang lainnya, mengingat besarnya potensi pengembangan peternakan dan juga perikanan di Kabupaten Sleman”, kata Sri Purnomo.

Sri Purnomo mengapresiasi berdirinya rumah pakan ternak yang merupakan bantuan dari Bank Indonesia Ternak dalam upaya pengembangan klaster susu kambing Peranakan Etawa (PE) di Kelompok Tani Ternak Mandiri. “Melalui keberadaan rumah pakan ternak ini diharapkan peningkatan tidak hanya terjadi pada kuantitas susu tapi juga pada kualitas susu yang dihasilkan, sekaligus mampu menjadi solusi bagi permasalahan atas tingginya harga pakan ternak pabrikan”, tambah Sri Purnomo.

Sementara itu Budi Hanoto selaku Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyampaikan bahwa rumah pakan klaster susu kambing PE Kelompok Tani Ternak Mandiri merupakan program pendampingan Bank Indonesia guna pemberdayaan masyarakat. Menurutnya potensi pakan ternak di wilayah Girikerto tergolong tinggi karena menjadi salah satu sentra perkebunan salak di Sleman. “Daripada daun dibuang lebih baik diolah untuk dimanfaatkan menjadi pakan ternak, dan di rumah pakan ternak ini sudah tersedia mesin pengolahnya”, jelas Budi.