Sebanyak 20  kelompok ogoh-ogoh dengan sekitar 550 orang mengikuti festival ogoh-ogoh di Kabupaten Sleman, Sabtu, 24 Maret 2017. Start dari halaman parkir Monumen Jogja Kembali berjalan ke selatan Jln Nyi Condrolukito ke selatan menuju perempatan jalan Selokan Mataram untuk melakukan disply dan  finish di depan RSA Sakina Idaman untuk melanjutkan perjalanan ke Malioboro. Dra Sudarningsih, MSI Kepala Dinas Pariwisata Sleman mengatakan dari 20 kelompok ogoh-ogoh ini terdiri dari 13 komunitas budaya dan sanggar seni di Kabupaten Sleman, 6 kelompok ogoh-ogoh komunitas Hindu Bali di Yogyakarta dan Drum band Akademi Maritim Yogyakarta. Lebih lanjut Sudarningsih menyampaikan acara ini diselenggarakan sebagai sarana promosi wisata dan merupakan cerminan keberagaman budaya yang ada di wilayah Sleman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik yang dapat memberikan warna bagi Pemkab Sleman. Sehingga hal ini akan menarik kunjungan wisatawan ke Sleman, sehingga tema yang diambil yakni Membangun Harmoni dalam Kebinekaan.

Walaupun diguyur hujan ditengah acara kirab namun para peserta tetap antusias menampilkan atraksinya didepan tamu undangan yang hadir maupun didepan para penonton yang menyaksikan jalannya kirab dan atraksi ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh yang ditampilkan meliputi bajang merapi, kancil, Kala, Tawon, Prabu Boko, Bandung Bondowoso, ada pula ogoh-ogoh Mak Lampir, dll yang menceritakan legenda, sejarah dan ceritera rakyat yang dikemas sangat menarik dan kreatif oleh para seniman. Kegiatan ini sudah dilaksanakan selama 3 tahun berturut-turut juga untuk ikut memeriahkan Peringatan Nyepi oleh Umat Hindu dan akan terus dilaksanakan sebagai event pariwisata dan budaya setiap tahunnya.