Kalasan Canangkan Gerbang Asa
Kalasan bertekat mewujudkan sebagai Kecamatan layak anak, dengan berbagai upaya di antaranya bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat, swasta dan dunia pendidikan sesuai ketugasan masing-masing. Camat Kalasan Dra. Tina Hastani, MM.mengungkapkan bila pemerintah pusat telah mencanangkan revolusi mental maka keluarga, sekolah, masyarakat dan masjid merupakan 4 pilar pembangunan karakter dan mental anak bangsa. Untuk itu Kecamatan Kalasan Sabtu, 25 Maret 2015 mencanangkan program Gerbang Asa yakni gerakan membangun karakter anak bangsa menuju Kalasan Layak Anak. Kegiatan diawali dengan pengecatan tembok yang dicoret coret aksi vandalism oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab di tembok makam Sorogenen yang secara simbolis diawali oleh Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, diikuti oleh Kapolsek Kalasan, Koramil, Camat Kalasan, Kades Purwomartani serta dilanjutkan oleh masyarakat untuk mengecat agar besih kembali dari aksi vandalisme. Aksi gotong royong penghapusan aksi vandalisme ini juga dilakukan secara serempak di wilayah Kalasan oleh masyarakat dan anak-anak sekolah. Dalam kesempaatn pencanangan program Gerbang Asa di Halaman Kantor Kecamatan Kalasan Bupati Sleman yang didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dr. Mafilinda Nuraini, M.Kes, juga menandatangani pencanangan Program Kalasan meuju ramah anak dan Kalasan mengaji, gerakan masyarakat Maghrib mengaji.
Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo menyampaikan aksi vandalisme, nglitih serta kenakalan remaja lainnya dominan disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua terhadap anak. Kesibukan orang tua, broken home, menjadi pemicu anak mencari ketenangan di luar rumah dan akhirnya membentuk komunitas klithih yang meresahkan masyarakat. Untuk itu gerakan membangun karakter anak bangsa yang dilaksanakan di kecamatan Kalasan ini merupakan kegiatan yang positif sebagai upaya untuk pembentukan karakter agamis yang diharapkan mampu menjadi benteng bagi para generasi muda dalam memfilter berbagai pengaruh lingkungan yang masuk. Sementara aksi vandalisme diakui oleh Bupati selalu ada namun Pemkab Sleman juga tidak bosan-bosan untuk selalu mengingatkan kepada anak-anak agar mereka sadar, bahwa apa yang mereka lakukan itu merupakan tindakan yang bisa mengotori lingkungan dan Pemerintah berupaya memberikan ruang untuk mereka berekspresi untuk menyalurkan bakatnya agar suasan lingkungan menjadi indah.