Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo memberikan pengarahan dan pembekalan kepada Paguyuban Pedagang Pasar seKabupaten Sleman dan Pedagang Shelter PKL di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Jumat (30/12). Acara ini merupakan upaya Pemkab Sleman melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam melakukan pendampingan kepada Paguyuban Pedagang Pasar Sleman.
Dalam arahannya, Bupati Sleman harap paguyuban pedagang dapat menjadi sarana pedagang dalam berkomunikasi dan berjejaring dalam meningkatkan perekonomian. Kustini juga menekankan pedagang untuk selalu menghargai perbedaan antar sesama pedagang dan fokus untuk meningkatkan mutu dan kualitas komoditi atau barang yang diperjualbelikan.
“Saya berpesan kepada pedagang bahwa peran pedagang pasar sangat penting dalam menggerakan perekonomian di Kabupaten Sleman sekaligus mewujudkan visi Sesarengan mBangun Sleman,” ujarnya. Lebih lanjut, Kustini menyampaikan bahwa kedepan Pemkab Sleman akan memperbarui infrastruktur yang ada di pasar di Kabupaten Sleman serta akan mengajak pedagang untuk memanfaatkan teknologi transaksi digital yakni memakai Qris dalam bertransaksi kedepannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih menjelaskan bahwa saat ini ada 36 pasar dan 8 shelter PKL yang dikelola Disperindag Sleman. Sedangkan jumlah pelaku usaha atau pedagang yang ada didalamnya kurang lebih mencapai 14.000 orang yang bergerak di sektor perdagangan.
Ia menambahkan diperlukan adanya paguyuban pedagang untuk menjadi mitra pemerintah dalam mendukung program pemerintah. Selain itu, paguyuban pedagang pasar menjadi kepanjangan tangan pemerintah untuk mensosialisasikan program kepada para pedagang, memonitor, dan memberi saran masukan demi kemajuan pasar dan shelter PKL di Sleman.
“Saya harap setelah mendapat arahan dan pembekalan, paguyuban pedagang pasar dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya dalam berkolaborasi dalam menggerakan perekonomian di Sleman,” ujarnya