Gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah Condongcatur, Depok, Sleman, pada hari Kamis (20/10) siang. Akibatnya, sejumlah bangunan porak poranda, serta mengakibatkan banyak korban berjatuhan. Namun hal tersebut mampu diatasi berkat kesigapan tim Kampung Siaga Bencana (KSB) Condongcatur.
Hal tersebut merupakan bagian dari kegiatan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi yang digelar oleh Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Kamis (20/10) siang, di halaman kantor Kalurahan Condongcatur. Dalam kegiatan tersebut  sekaligus juga dikukuhkan sebanyak 50 pengurus KSB Kalurahan Condongcatur oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.

Kustini menyebutkan terbentuknya KSB dan dikukuhkannya pengurus KSB menjadi wujud nyata keseriusan dan kepedulian Pemkab Sleman dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Sleman. Melalui pengukuhan pengurus KSB ini, Kustini berharap dapat semakin meningkatkan kinerja dan sinergi antara KSB dengan Pemerintah, utamanya pada berbagai program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam mitigasi bencana. ”Kami berharap dengan keberadaan saudara-saudara dalam KSB dapat semakin memperkuat dan melengkapi seluruh unsur yang terlibat dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Sleman,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Sleman, Eko Suhargono menjelaskan pengurus KSB yang dikukuhkan tersebut berjumlah 50 orang yang terdiri dari relawan, tokoh masyarakat, linmas, kader dan karang taruna. Adapun materi simulasi diantaranya meliputi pertolongan pertama pada kedaruratan, pengelolaan shelter, dapur umum, logistik, keposkoan.”Sampai sekarang sudah ada 19 KSB di Kabupaten Sleman. Target tahun ini 4 KSB,” jelasnya. 
Dalam acara tersebut juga Bupati Sleman juga menyerahkan bantuan sejumlah alat penanggulangan bencana, seperti tenda, selimut, makanan cepat saji, matras, peralatan dapur, dan lain-lain. Bantuan tersebut senilai 78 juta rupiah yang berasal dari Dinas Sosial DIY.