Pemerintah Kabupaten Sleman lakukan sosialisasi Penerapan dan Pelatihan Aplikasi MyPertamina, pada Kamis (4/8) di Aula Pangripta Bappeda Sleman. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut kebijakan PT Pertamina (Persero) terkait penggunaan bensin pertalite dan solar bersubsidi agar tepat sasaran dalam penyalurannya. Dalam agenda tersebut, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, hadir didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Budiharjo , Sales Branch Manajer II PT Pertamina Yogyakarta, William Handoko Gotama, serta Sekretaris Hiswana Migas Yogyakart, Lustio Wibisono.
Danang menuturkan, bahwa program Subsidi Tepat menjadi program yang penting untuk disosialisasikan. Terlebih lagi dengan kehadiran perwakilan OPD, panewu, serta lurah dalam acara tersebut, diharapkan dapat menjadi jembatan informasi yang tepat untuk masyarakat dalam memahami program Subsidi Tepat. Sebab, hingga saat masih banyak masyarakat yang belum memahami terkait program tersebut.
“Kami menghadirkan panewu dan lurah pada hari ini agar bisa melakukan sosialisasi terhadap program Subsidi Tepat MyPertamina ini. Kehadiran bapak ibu semua harus memberikan informasi yang tepat serta perhatian kepada masyarakat. Sehingga tidak ada lagi kesalahpahaman atau ketidaktahuan dari masyarakat,” ujar Danang.
Sementara itu, Sales Branch Manajer II PT Pertamina Yogyakarta, William Handoko Gotama, menerangkan bahwa program Subsidi Tepat merupakan cara untuk memastikan penyaluran bensin solar dan pertalite bersubsidi disalurkan secara tepat. Salah satu langkah yang diterapkan yaitu dengan mewajibkan pemilik kendaraan roda 4 yang menggunakan solar atau pertalite untuk mendaftarkan beberapa berkas pada website subsiditepat.mypertamina.id.
“Jadi fokusnya bukan pada wajib menggunakan aplikasi MyPertamina. Nanti bapak ibu hanya perlu terdaftar dalam website. Agar bisa terdata, nanti bapak ibu bisa mengunggah beberapa dokumen, seperti data diri dan foto kendaraan. Jika semua berkas yang diperlukan sudah siap, nanti proses untuk mengunggahnya tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar 10 hingga 15 menit,” begitu penjelasan William.
Wiliam melanjutkan, bagi pemilik kendaraan yang sudah terdaftar, nantinya akan melewati proses verifikasi data sekitar 7 hari. Setelah itu, pemilik kendaraan akan menerima barcode atau kode QR yang bisa digunakan untuk transaksi pertalite atau solar di SPBU. Sehingga William menegaskan, pembelian solar ataupun pertalite tidak akan menggunakan telepon genggam secara langsung.
Hingga saat ini, Wiliam menuturkan sebanyak 1620 kendaraan di Kabupaten Sleman telah terdata dalam aplikasi MyPertamina. Secara keseluruhan, data tersebut hanya sekitar 3,7% dari data seluruh warga Sleman. Sehingga William pun berharap melalui sosialisasi ini dapat meningkatkan jumlah kendaraan yang telah didaftarkan pemilik, dan penyaluran bensin pertalite dan solar bersubsidi dapat disalurkan secara tepat.