Puncak peringatan hari jadi Kabupaten Sleman ke-106 telah dilaksanakan pada Minggu (15/5), di Lapangan Pemerintah Daerah Sleman. Setelah melalui peringatan yang berbeda pada dua tahun terakhir karena pandemi covid-19, tahun ini upacara hari jadi dapat kembali dilaksanakan dengan suasana sederhana namun tetap khidmat. Sebelumnya rangkaian kegiatan diawali dengan pelaksanaan sidang paripurna istimewa di gedung DPRD Kabupaten Sleman. Dalam kesempatan itu, salah satu yang disampaikan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo adalah perkembangan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kabupaten Sleman. Pada tahun 2020, IPM kabupaten Sleman tercatat sebesar 83,84,  meningkat menjadi 84,00 pada tahun 2021. Selain itu juga disampaikan terkait prestasi Akuntabilitas kinerja pemerintah dan Indeks Reformasi birokrasi Kabupaten Sleman. “Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, tahun 2020 Pemerintah Kabupaten Sleman berhasil mempertahankan predikat A dengan skor 81,42. Selain itu Sleman juga meraih indeks Reformasi Birokrasi 2020 dengan peringkat BB,” kata Kustini.
Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan upacara peringatan Hari Jadi Kabupaten Sleman ke-106 di lapangan Pemda Sleman. Momen tersebut, diawali dengan prosesi serah terima Pusaka tombak Kyai Turun Sih di pendopo Parasamya Sleman, oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Hardo Kiswoyo kepada Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat H.Y. Aji Wulantara selaku ketua Panitia Peringatan Hari Jadi Kabupaten Sleman. Kemudian pusaka dikirab menuju lapangan pemda oleh bregodo pembawa pusaka.
Dalam pelaksanaan upacara Hari Jadi ke-106 Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo menyampaikan peringatan hari jadi menjadi momen bagi aparat pemerintah dan seluruh masyarakat untuk merefleksi dan mengevaluasi berbagai capaian yang diraih kabupaten Sleman. Selain itu, Kustini juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama gumregah, atau bangkit dan bersemangat untuk membangun Sleman menjadi lebih baik, sesuai tema peringatan hari jadi tahun ini yaitu “Sesarengan Mbangun Sleman, Sleman Gumregah”.
“Semangat guyup rukun, greget, golong gilig Sesarengan Mbangun Sleman ini lah yang menjiwai  seluruh warga Sleman, karena sejatinya pembangunan Sleman dilakukan dan ditujukan bagi masyarakat Sleman itu sendiri. Mewujudkan visi Sleman Sebagai Rumah Bersama membutuhkan kerja komunal,upaya gotong royong, gugur gunung tandang gawe amrih becike. Monggo sami gumregah, sesarengan mbangun Sleman,” begitu amanat Kustini. Upacara diakhiri dengan pelepasan burung perkutut dan trotokan sejumlah 106 yang melambangkan usia Kabupaten Sleman tahun ini sekaligus bertujuan agar lingkungan perkantoran Pemkab Sleman semakin lestari.