Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, secara resmi membuka lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar dalam Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan 3, Sabtu (14/5). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika tersebut digelar pada tanggal 13-14 Mei 2022 bertempat di Hotel Sahid Raya, Babarsari, Depok, Sleman. Kustini mengapresiasi sekaligus mengaku bangga dengan para guru yang mengikuti program lokakarya tersebut. Menurutnya peran guru sangat penting dalam mencetak karakter generasi penerus bangsa. Sebagai pendidik, lanjutnya, peran guru tidak dapat digantikan oleh apapun. Dikatakan bahwa hubungan guru dengan siswa tidak hanya sebatas transfer of knowledge, tetapi juga transfer of value. Sehingga guru dapat menanamkan sikap, nilai moral dan etika kepada siswanya.

“Saya berharap dengan lokakarya ini para Calon Guru Penggerak dapat memahami dan menularkan pengetahuan yang diperoleh dari Program Pendidikan Guru Penggerak Pengajar kepada rekan guru lainnya. Sehingga bisa meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Sleman,” kata Kustini.
Sementara Nunik Sukeksi, SH., M.Pd., dari PPPPTK Matematika mengutip pernyataan Mendikbudristek, Nadiem Makarim, bahwa program tersebut dimaksudkan untuk mencetak guru dengan ketrampilan khusus. Untuk itu, setiap guru yang mengikuti program tersebut akan mendapatkan pelatihan secara intensif selama sembilan bulan. 
“Mendikbudristek, Nadiem Makarim, mengatakan bahwa melalui program Pendidikan Guru Penggerak ini kita sedang membangun elite force atau semacam Kopassus dalam TNI AD. Tapi tentu ini tidak mudah. Perlu mental yang kuat dan juga harus mampu mengikuti pelatihan secara intensif,” ujarnya.
Disebutkan bahwa lokakarya 7 ini secara bersamaan digelar di tujuh kabupaten se Indonesia, yaitu Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Klaten, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Lampung Utara. Lokakarya tersebut diikuti oleh sebanyak 600 calon Guru Penggerak, 472 Kepala Sekolah, 70 pengawas, 22 perwakilan Dinas Pendidikan dan 72 orang dari komunitas praktisi pendidikan.