Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo salurkan bantuan bagi warga terdampak banjir akibat hujan deras pada Rabu (30/3) malam. Penyaluran bantuan dilakukan dalam tinjauan Bupati Sleman ke lokasi banjir di Desa Wisata Dombes, Kalurahan Sumberharjo, Kamis (31/3) sore. “Saya melakukan pengecekan lokasi (terdampak banjir) kemarin sore karena  baru pertama kali terjadi banjir (di Desa Wisata Dombes). Tapi alhamdulilah tidak ada korban jiwa,” ungkap Kustini saat dikonfirmasi, Jumat (1/4).
Sejumlah bantuan diserahkan Kustini kepada warga. Adapun bantuan tersebut yaitu berupa paket sandang, paket makanan dan paket mandi. Bantuan lodistik tidak hanya diberikan bagi orang dewasa, namun juga bagi para balita. “Dalam tinjauan tersebut kami juga berikan bantuan dari Baznas Sleman untuk warga terdampak. Dan ada balita yang kita juga berikan paket bantuan bayi delapan anak. Semoga bisa membantu meringankan kebutuhan mereka,” jelas Kustini.
Kustini menuturkan bahwa dalam tinjauannya, Dia berkesempatan bertemu dengan petugas kesehatan yang ditempatkan di lokasi terdampak. Dari laporan sementara, tidak ada warga yang mengalami sakit atau gejala penyakit  akibat terdampak banjir tersebut. “Alhamdulilah tidak ada yang sakit. Disini semua sehat-sehat. Tadi anak-anak juga terlihat cerita semua, tidak ada rasa takut atau panik,”, ungkap Kustini. Selain itu, Kustini juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati – hati dengan kondisi cuaca beberapa hari ke depan, terlebih BMKG telah mengeluarkan peringatan cuaca hingga bulan Mei.
Sementara itu, Kepala BPBD Sleman, Makwan menyampaikan terdapat sebanyak 150 jiwa atau 50 Kepala Keluarga yang terdampak banjir dari luapan Sungai Gawe.
Makwan menururkan BPBD telah melakukan proses evakuasi bersama relawan sejak kemarin. Selain itu BPBD juga telah mendirikan dapur umum dan memberikan kasur di posko penampungan sementara. “Alhamdulilah saat ini kondisinya sudah normal. Dapur umum yang kita aktivasi dari kemarin cukup sampai hari ini, karena masyarakat sudah bisa beraktifitas normal lagi. Dan kebutuhan air dan listrik yang sebelumnya mati, kini sudah bisa digunakan,” pungkas Makwan.