Mar
23
Status PPKM Sleman Turun Satu Level, Bupati Tetap Dorong Disiplin Prokes
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Sleman, kali ini mengalami penurunan menjadi level 3. Penurunan level tersebut tertuang dalam kebijakan perpanjangan PPKM di Kabupaten Sleman pada tanggal 22 Maret sampai dengan 4 April 2022. Menanggapi hal tersebut, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa adanya penurunan level pada penerapan PPKM di Kabupaten Sleman merupakan hasil nyata dari upaya yag di lakukan Pemerintah dan masyarakat dalam mengendalikan kasus Covid 19.
“Meskipun hanya turun satu level, tapi ini capaian yang positif. Keberhasilan ini tentu saja melalui proses perubahan yang dilakukan sesarengan baik dari pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi gelombang ketiga Covid-19 ini,” ungkap Kustini saat dikonfirmasi, Selasa (22/3).
Kustini menjelaskan kasus Covid 19 di Kabupaten Sleman mulai mengalami penurunan usai ditetapkannya PPKM level 4 beberapa waktu yang lalu yang disertai dengan upaya penegakan protokol Kesehatan di berbagai tingkatan, mulai dari lingkungkan masyarakat hingga di ruang publik. “Dari semula kita naik ke angka, 300 kasus kemudian turun 200 kasus dan tiga hari berturut-turut kemarin jumlah kasus baru yang ditemukan di angka 100 kasus. Dan Senin (21/3) kemarin turun lagi menjadi 71 kasus,” jelas Kustini.
Selain upaya penegakan protokol Kesehatan, Pemerintah Kabupaten Sleman juga melakukan Langkah lain dalam menyikapi penerapan PPKM. Langkah tersebut yaitu merealisasikan program vaksinasi tahap ketiga (booster) secara serentak di 86 Kalurahan. Kustini menyebut, program vaksinasi serentak ini mendapat respon baik dari masyarakat sleman. Hal tersebut dapat dilihat dari antusias masyarakat yang ikut serta melakukan vaksin di wilayah Kalurahannya masing – masing. “Kemarin saya dapat laporan sampai ada 1.100 dan 1.300 orang. Dan data (vaksin ketiga) saat ini kurang lebih sudah 160.000 lebih atau 17,12, persen. Antusiasme ini tentu saja menjadi bukti kesadaran masyarakat akan kesehatan dan Covid-19 ini yang sangat tinggi,” terang Kustini.
Meskipun adanya penurunan level PPKM dan antusiasme masyarakat dalam melakukan vaksinasi booster, Kustini berharap adanya konsistensi di masyarakat dalam menerapkan protokol Kesehatan di setiap aktivitas. “Kalau dikatakan lelah, semuanya pasti bilang iya (lelah). Selama dua tahun melalui pandemi dan hingga saat ini masih berlangsung. Tetapi justru ini yang harus jadi fokus utama dalam pengendalian kasus agar tidak melonjak lagi,” imbuh Kustini.