Pemkab Sleman Terima Dua Penghargaan Smart City
Pemerintah Kabupaten Sleman kembali menorehkan prestasi di penghujung tahun 2021 ini. Kali ini Pemerintah Kabupaten Sleman berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dari Kementerian Kominfo RI. Penghargaan tersebut diterima oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, pada Selasa (14/12), bertempat di Internatonal Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kota Tangerang.
Pemerintah Kabupaten Sleman diganjar penghargaan atas pencapaiannya menyusun masterplan dan mengimplementasikan program kota cerdas (smart city). Dua penghargaan yang berhasil diraih Kabupaten Sleman yakni sebagai peserta program Smart City Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional dan Ibu Kota Baru (KPPN-IKB) untuk kawasan pariwisata Borobudur, dan sebagai peserta Gerakan Menuju 100 Smart City untuk dimensi Smart Economy.
Bupati Sleman, Kustini, mengapresiasi kerja keras jajarannya sehingga berhasil mendulang dua penghargaan tersebut. Ia menuturkan bahwa Kabupaten Sleman terus mendukung pengembangan infrastruktur sebagai kawasan perintis di wilayah wisata prioritas Borobudur. Ditambah lagi dengan rencana pembangunan tol, sehingga masyarakat Sleman juga bisa memanfaatkan secara ekonomi.
“Jadi, masyarakat tidak hanya menjadi penonton saja”, ucapnya.
Sedangkan penghargaan Smart Economy, lanjutnya, mempunyai sejumlah kategori, diataranya akselerasi ekosistem ekonomi digital, transformasi digital sektor pertanian, kerjasama dgn 7 startup besar, rumah kreatif, sleman mart, dan akselerasi elektronifikasi transaksi (cashless).
“Semuanya itu merupakan gerakan menuju smart city. Agar Pemerintah Kabupaten Sleman mampu merancang pembangunan berbasis inovasi dan teknologi”, kata Kustini.
Dikatakan Kepala Dinas Kominfo Sleman, Eka Suryo Prihantoro, S.Si., M.Kom., bahwasannya Pemerintah Kabupaten Sleman telah memulai program kota cerdas tersebut sejak tahun 2017 lalu. Menurutnya, saat itu Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten yang terpilih menjadi role model untuk program 100 smart city.
“Kita masuk program smart city itu dari awal, pertama masih 25 kabupaten/kota pada tahun 2017, dan akhirnya menjadi 100”, ujarnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa Dinas Kominfo Sleman juga telah mengimplementasikan program kota cerdas ini di berbagai sektor, seperti inovasi di bidang pertanian, UMKM, pariwisata, kesehatan, layanan aduan masyarakat, dsb.
Inovasi ini pun menunjukkan angka perbaikan di berbagai bidang. Misalnya, di sektor pariwisata mampu mendongkrak angka kunjungan pada tahun 2019 sebanyak 10,38 juta, dibanding tahun sebelumnya 8,53 juta kunjungan. Begitu pula di sektor realisasi ekspor yang terus mengalami peningkatan sejak 2017 lalu. Dampak keterlibatan masyarakat dalam pembangunan juga menunjukkan grafik peningkatan. Bisa dilihat dari jumlah aduan masyarakat yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pemerintah Kabupaten Sleman juga melakukan akselerasi untuk membentuk ekosistem ekonomi digital. Hal ini dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman dengan bekerja sama dengan sejumlah start up dalam hal pembayaran pajak retribusi, pemberdayaan ekonomi, dan pengembangan UMKM. Pemkab Sleman melalui Disperindag juga meluncurkan LOPIS (Layanan Online Pasar Ing Sleman). untuk sistem pembayaran, Pemkab Sleman juga mengimplementasikan cashless payment di pasar tradisional, sektor pariwisata, UMKM dan sektor sosial.