Sleman – Pemerintah Kabupaten Sleman terus melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi kemiskinan di wilayah Kabupaten Sleman.  Dalam mewujudkan upaya tersebut, saat ini Pemerintah Kabupaten Sleman tengah bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) di DIY untuk mengembangkan sistem terpadu dalam menyalurkan Zakat, Infak,Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) di Sleman.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) and User Acceptance Test (UAT) mengatakan bahwa kemiskinan merupakan salah satu permasalahan yang ada di seluruh daerah. Hal tersebut juga yang tidak luput menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Sleman.

Menurut Danang, permasalahan tersebut (kemiskinan) menjadi tantangan bagi Pemerintah Daerah untuk terus melakukan langkah – langkah dalam menanggulangi kemiskinan. Danang menilai adanya pengembangan sistem terpadu dalam penyaluran ZISWAF merupakan salah satu upaya yang relevan dalam mendukung upaya Pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan kesejahteraan masyarakat.

“Sejak 2017 tingkat kemiskinan di Sleman terus menurun. Tetapi dengan adanya pandemi Covid 19, semua mengalami dampak dan tingkat kemiskinan kembali meningkat. Maka dari itu adanya pengembangan sistem terpadu ini menjadi ketertaikan saya untuk kemudian melakukan koordinasi bersama BI dan LAZ di DIY untuk realisasinya di Sleman,” jelas Danang dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) and User Acceptance Test (UAT) di Hyatt Regency Yogyakarta, Senin (1/11).

Lebih lanjut, Danang menjelaskan bahwa dalam menanggulangi kemiskinan, data menjadi salah satu tolak ukur yang sangat penting. Danang menyebut data kemiskinan menjadi tolak ukur dalam setiap kebijakan yang diambil Pemerintah.
“Validasi data menjadi salah satu hal yang penting dalam menanggulangi kemiskinan. Melalui data yang valid, Pemerintah dapat menentukan skala prioritas dan kriteria dalam penanggulangan kemiskinan,” katanya.

Selaras dengan pernyataan tersebut, Kepala Tim Implementasi KEKDA, Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Andi Adityaning Palupi mengatakan bahwa sistem yang dikembangkan melalui kerjasama antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Pemerintah Kabupaten Sleman, dan LAZ di DIY menjadikan data yang dimiliki Pemkab Sleman sebagai tolak ukur implementasi sistem penyaluran ZISWAF yaitu Jogjaberbagi.id.

“Sistem ini merupakan sistem penyaluran ZISWAF yang terintegrasi dengan data kemiskinan yang dimiliki Pemda. Pilot project pertama adalah di Kabupaten Sleman, dimana Kabupaten Sleman telah memiliki database warga miskin yang bagus,” jelasnya.

Lebih lanjut, Andi Adityaning Palupi menuturkan dalam sistem tersebut, akan dihadirkan Dashboard kegiatan, Integrasi Data LAZ dan Pemda, Rapor Penerima bantuan, Mapping penerima bantuan, dan laporan kegiatan. Menurutnya, dengan fitur tersebut penyaluran bantuan dapat dilakukan secara merata, akuntabel dan transparan.