Bupati Sleman Resmikan Bangsal Titik Kumpul Sayur
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, meresmikan Bangsal Titik Kumpul Sayur Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi, Senin (12/4), di Padukuhan Bunder, kalurahan Purwobinangun, Sleman. Bangunan bangsal ini merupakan CSR (Corporate Social Responsibility) dari PT. Bank BPD DIY.
Dalam sambutannya, Bupati Sleman mengucapkan terima kasih kepada BPD DIY yang telah peduli serta berpartisipasi dalam meningkatkan pembangunan di Kabupaten Sleman. Ia berharap bangsal ini dapat semakin meningkatkan dinamika pertanian dan perekonomian di Kabupaten Sleman, terlebih di saat pandemi seperti saat ini. Titik Kumpul Sayur ini, menurutnya akan memberikan kesempatan bertemunya petani dengan pengecer maupun pedagang besar sayuran.
“Pada saat ini tercatat anggota Titik Kumpul Sayur Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi cukup banyak, yakni mencapai 250 orang”, imbuhnya.
Menurutnya kegiatan pemberian CSR atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) seperti ini harus terus digiatkan lagi ke depannya. Sebab menurut Kustini CSR atau TJSP seperti ini akan memberikan keuntungan pada kedua belah pihak. Masyarakat tentu diuntungkan dengan pemberian CSR ini, namun disamping itu CSR juga sangat penting untuk menguatkan citra dan nilai perusahaan dimata publik.
Sementara Direktur Utama PT. Bank BPD DIY, Santoso Rohmad, juga menyatakan hal serupa. Pihaknya berkomitmen untuk tidak semata-mata memikirkan keuntungan perusahaan saja, namun juga berbagi dengan masyarakat melalui program CSR. Salah satunya dengan diserahkannya CSR berupa Bangsal Titik Kumpul Sayur Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi yang diresmikan pada kesempatan tersebut.
Dengan adanya bangsal ini, ia berharap petani akan dapat menjual produknya secara kolektif sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan keuntungan bagi petani itu sendiri. Melalui bangsal titik kumpul ini pula menurutnya para petani akan bisa mendapatkan kepastian kualitas hasil pertanian, kepastian produk terjual, kepastian pembayaran, dan kepastian dalam membayar angsuran.
“Kepastian ini sangat penting. Karena petani bisa berdaya jika bersatu dan mendapat dukungan dari bank”, ujarnya.
Ia juga berharap petani dapat lebih inovatif dan tidak berhenti pada usaha dengan skala kecil saja. Menurutnya petani dapat menjual produk pertaniannya dengan nilai lebih, seperti dengan membuat sentra wisata produk pertanian atau lainnya.