Senin (2/11), Bupati Sleman, Sri Purnomo, melantik pengurus DPD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kabupaten Sleman periode 2020-2025, bertempat di RM. Pringsewu, Sendangadi, Mlati, Sleman. Hadir pula pada acara tersebut Ketua DPD LPM DIY, KPH. Notonegoro.

Sebagai mitra kerja pemerintah, Bupati Sleman berharap DPD LPM Kabupaten Sleman mampu bersinergi dan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman. Sebab menurutnya pemerintah tidak dapat menyelesaikan seluruh persoalan yang dihadapi tanpa adanya peran serta dari masyarakat.

“Terbukti seperti saat menghadapi pandemi Covid-19 ini. Tidak bisa diselesaikan oleh Pemerintah Pusat saja. Tapi masyarakat juga harus peduli untuk menghadapi itu”, ujaranya.

Lebih lanjut Sri Purnomo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu menghidupkan serta meningkatkan semangat gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih di tengah kemajuan teknologi dan era globalisasi ini, menurutnya gotong royong harus tetap menjadi ciri khas dari budaya mayarakat Kabupaten Sleman.

Ketua DPD LPM Kabupaten Sleman periode 2020-2025, Dwijo Putro, Bsc., mengaku pihaknya akan berupaya menjalankan fungsinya secara optimal. Menurutnya LPM mempunyai peran yang sangat strategis dalam memfasilitasi aspirasi masyarakat, guna meningkatkan proses pembangunan di Kabupaten Sleman.

“Tentu tujuannya demi kesejahteraan masyarakat”, kata Dwijo.

Usai pelantikan, kemudian dilanjutkan dengan pengukuhan DPD LPM Kabupaten Sleman. Pengukuhan dilakukan oleh KPH. Notonegoro. Dalam pidatonya, ia menegaskan apa yang telah disampaikan Bupati Sleman, bahwa masyarakat Sleman, atau masyarakat DIY pada umumnya, telah mempunyai budaya gotong royong sejak dahulu. Sehingga masyarakat secara mandiri dapat berinisiatif dan berperan aktif dalam memajukan daerahnya masing-masing.

“Budaya kita itu gotong royong, swadaya, swakarsa. Di Jogjakarta itu istimewanya karena itu”, ucap KPH. Notonegoro.