Memasuki masa kebiasaan baru, setiap perilaku anggota keluarga harus dapat beradaptasi untuk mencegah penularan Covid-19. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan bahwa untuk mencegah penularan tersebut diperlukan upaya untuk memulihkan dan memperkuat ketahanan keluarga.

“Salah satu cara untuk memperkuat ketahanan keluarga adalah meningkatkan asah, asih dan asuh,” ujarnya dalam acara Sosialisasi Program Bangga Kencana dan pencegahan Covid-19 berbasis keluarga di Kampung Flory, Beran, Tridadi, Sleman, Sabtu (12/9/20) .

Peningkatan asah, asih dan asuh dalam keluarga menurutnya sebagai cerminan dari delapan fungsi keluarga, sehingga terwujud keluarga berkualitas yang ditandai dengan tentram, bahagia dan mandiri. Dalam masa pandemi, upaya anggota keluarga untuk dapat beradaptasi secara aktif dalam upaya pemutusan Covid-19 sangat penting.

“Keluarga merupakan unit sosial tak tergantikan dan lokus utama kehidupan individu. Bahkan keluarga menjadi ujung tombak dalam upaya pendidikan baik formal maupun informal dalam masa pandemi covid-19,” tambahnya dalam sosialisasi yang diikuti 100 orang dari unsur Generasi Berkarakter (GenRe) dan Kader Kelompok Kegiatan KB ini.

Senada dengan Hasto, Bupati Sleman, Sri Purnomo yang hadir dalam acara tersebut juga menegaskan pentingnya ketahanan keluarga dalam memutus penyebaran Covid-19. Menurutnya komunikasi yang baik dalam keluarga perlu dibangun untuk saling menjaga dan memberikan pemahaman mengenai bahaya dan langkah antisipasi penanganan virus ini.

Ia juga berharap melalui keluarga, upaya edukasi mengenai protokol kesehatan yang diterapkan sebagai kebiasaan baru dapat ditanamkan pada setiap individu dalam keluarga tersebut.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini dengan harapan dapat memberikan pemahaman bagi generasi muda dan masyarakat akan pentingnya ketahanan keluarga dalam memutus penyebaran Covid-19,” jelas Sri Purnomo.