Bupati Sleman Sri Purnomo serahkan bantuan 3.800 pcs APD dan 14.400 masker kepada kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan sejumlah organisasi serikat pekerja. Bantuan tersebut nantinya akan disebar ke beberapa rumah sakit di Kabupaten Sleman dan para pekerja yang ada di Kabupaten Sleman.

Penyerahan simbolis dilakukan di Pendopo Parasamya, Komplek Setda Sleman, Selasa (5/5). Turut hadir untuk menerima bantuan langsung perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sleman, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Sleman, dan Serikat Pekerja Nasional (SPN) Sleman.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kab. Sleman Sutiasih mengatakan bantuan tersebut merupakan hasil produksi dari pelatihan dan padat karya yang diselenggarakan Disnaker Sleman bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK). Selain itu, menurutnya kegiatan tersebut merupakan sarana untuk memberdayakan masyarakat, alumni pelatihan penjahit dan penjahit rumahan yang terkena dampak Covid-19. “Selain meningkatkan keterampilan baru membuat APD Hazmat dan masker kain, mereka juga mendapatkan upah sebesar Rp90 ribu – Rp100 ribu perhari, selama 10-12 hari, dengan pembelajaran online dan mandiri dikerjakan dirumah mereka masing – masing, sedangkan bagi peserta yang tidak memiliki mesin oleh BLK dipinjami mesin jahit,” katanya.

Adapun rincian penyaluran bantuan tersebut, Dinkes Sleman berupa baju APD Hazmat sebanyak 3.800 pcs, Dinas PMD berupa masker kain sebanyak 12.000 untuk masyarakat di 3 kecamatan yaitu, Depok, Kalasan dan Ngaglik. Untuk para pekerja disalurkan melalui Apindo Sleman sebanyak 200 pcs, SPSI Sleman sebanyak 5.000 pcs dan SPN Sleman sebanyak 800 pcs.

Sementara itu, Bupati Sleman Sri Purnomo  dalam kesempatan tersebut berharap kerjasama tersebut dapat terus dilakukan berkesinambungan untuk memberikan lapangan kerja bagi peserta pelatihan sekaligus dapat memenuhi kebutuhan APD dan masker kain yang saat ini menjadi kebutuhan pokok para tenaga medis. “Dengan peran serta dan kerjasama dari semua pihak saya harap dapat meminimalisir dampak Covid di bidang perekonomian. Kami harap pelatihan yang kita laksanakan ini dapat terus dikembangkan dan dilakukan terus secara berkesinambungan sehingga dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas,” tambahnya.

Menurutnya, kerjasama seluruh peserta dalam pelatihan dan padat karya telah berhasil memberikan efek domino yakni menambah pendapatan peserta sekaligus memberikan bantuan bagi para tenaga medis dan masyarakat yang membutuhkan baju APD dan masker kain. “Hal ini tentunya memberikan angin segar bagi seluruh masyarakat di tengah pandemi Covid 19,” katanya.

Kedepannya ia berharap kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan agar ilmu dan keahlian yang didapat selama pelatihan dapat terus dikembangkan dan dioptimalkan sehingga dapat memberikan penghasilan yang menjanjikan bagi para peserta, terlebih karena saat ini masker kain sangat massiv digunakan sehingga ramai diperjualbelikan.