Wabah dan penyebaran Virus Corona atau Covid-19 yang berasal dari Wuhan, Tiongkok semakin marak belakangan ini. Hal ini menimbulkan ketakutan bagi masyarakat termasuk di Indonesia. Berbagai cara pencegahan penularan  telah dilakukan oleh masyarakat, salah satunya dengan menggunakan APD bagi tenaga medis,  masker, dan sanitizer.
Terdapat beberapa cara untuk menghindari Virus Corona ini. Masyarakat harus sering mencuci tangan dengan sabun, sanitizer,  dan menghindari kontak dengan orang sakit dan hewan liar. Ditambah, masyarakat wajib untuk mencegah penularan Virus Corona dengan menggunakan masker. Penggunaan masker dinilai sangat efektif karena terdapat teknologi pada masker yang mencegah virus masuk ke tubuh.
Terdapat dua macam masker, yaitu masker bedah dan masker N95. Kedua jenis masker tersebut sama-sama dapat mencegah penyebaran bakteri dan virus. Oleh karenanya, penggunaan masker tersebut memang sangat diperlukan oleh masyarakat.
Hal ini menyebabkan masyarakat akhirnya berlomba-lomba membeli APD, masker, sanitizer, dan bahan-bahan pembuatan desinfektan. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya lonjakan harga APD,  masker, sanitizer, dan bahan pembuat desinfektan secara ekstrem di masyarakat.
Di Jogja, harga masker bermerek OneMed yang biasanya dijual seharga Rp 5.000 per pak meningkat menjadi Rp 60.000 per pak. Demikian juga  masker merek Sensi yang biasanya dijual Rp 18.000 per kotak meningkat hingga Rp 120.000 per kotaknya. Salah satu lapak online bahkan menjual masker jenis N95 seharga Rp 3.000.000 untuk sepuluh paknya. Padahal sebelumnya masker N95 dijual hanya sekitar Rp 20.000 saja. Begitu juga dengan sanitizer dan bahan-bahan komponen pembuatan disinfektan, harganya sangat tinggi.
Kenaikan harga ini dimungkinkan juga terjadi karena adanya  excess demand. Excess Demand akan terjadi ketika permintaan barang tidak seimbang dengan ketersediaan barang sehingga harga barang meningkat. Terjadi kelangkaan stok masker di berbagai daerah disebabkan permintaan yang begitu tinggi. Sehingga terjadilah pelonjakan harga APD bagi tenaga medis, masker, dan sanitizer  yang sangat ekstrem.
Pelonjakan harga masker memberikan dampak yang cukup besar. Di tengah-tengah ketakutan akan tertular Virus Corona, masyarakat kesulitan untuk melakukan pencegahan. Terutama bagi kalangan masyarakat tidak mampu yang untuk membeli makan saja mereka kesulitan. Belum lagi jika mereka tertular Virus Corona, apakah mereka mampu membiayai pengobatannya.
Oleh karena itu masker kini menjadi barang paling dicari saat ini. Masker diklaim sebagai barang pelindung agar melindungi kita dari tetesan-tetesan air yang keluar dari mulut. Hal ini kerap terjadi saat seseorang sedang ngobrol dengan orang lain. Selain itu, masker menjadi barang yang wajib dikenakan oleh tenaga medis yang sedang merawat pasien, maupun masyarakat saat berada di luar rumah maupun sedang berinteraksi dengan orang lain
Selain masker, hand sanitizer juga termasuk kedalam daftar barang most wanted. Tuntutan untuk tetap bersih dan higienis memaksa masyarakat untuk membekali mereka dengan hand sanitizer, agar bisa membersihkan tangan mereka dimana saja dan kapan saja.Sayangnya, hal ini malah dijadikan peluang usaha oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan membeli dan menimbun hand sanitizer dalam jumlah banyak. Setelah itu, penjual akan menjualnya dengan harga yang sangat mahal
Ditengah tingginya kebutuhan masyarakat dan mahalnya harga APD, masker, dan sanitizer tersebut, Dinas Koperasi UKM Kabupaten Sleman melalui UMKM binaannya siap untuk membantu menyediakannya dengan harga “normal”  dan  terjangkau oleh masyakat.

Wabah dan penyebaran Virus Corona atau Covid-19 yang berasal dari Wuhan, Tiongkok semakin marak belakangan ini. Hal ini menimbulkan ketakutan bagi masyarakat termasuk di Indonesia. Berbagai cara pencegahan penularan  telah dilakukan oleh masyarakat, salah satunya dengan menggunakan APD bagi tenaga medis,  masker, dan sanitizer. Terdapat beberapa cara untuk menghindari Virus Corona ini. Masyarakat harus sering mencuci tangan dengan sabun, sanitizer,  dan menghindari kontak dengan orang sakit dan hewan liar. Ditambah, masyarakat wajib untuk mencegah penularan Virus Corona dengan menggunakan masker. Penggunaan masker dinilai sangat efektif karena terdapat teknologi pada masker yang mencegah virus masuk ke tubuh.Terdapat dua macam masker, yaitu masker bedah dan masker N95. Kedua jenis masker tersebut sama-sama dapat mencegah penyebaran bakteri dan virus. Oleh karenanya, penggunaan masker tersebut memang sangat diperlukan oleh masyarakat.Hal ini menyebabkan masyarakat akhirnya berlomba-lomba membeli APD, masker, sanitizer, dan bahan-bahan pembuatan desinfektan. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya lonjakan harga APD,  masker, sanitizer, dan bahan pembuat desinfektan secara ekstrem di masyarakat.Di Jogja, harga masker bermerek OneMed yang biasanya dijual seharga Rp 5.000 per pak meningkat menjadi Rp 60.000 per pak. Demikian juga  masker merek Sensi yang biasanya dijual Rp 18.000 per kotak meningkat hingga Rp 120.000 per kotaknya. Salah satu lapak online bahkan menjual masker jenis N95 seharga Rp 3.000.000 untuk sepuluh paknya. Padahal sebelumnya masker N95 dijual hanya sekitar Rp 20.000 saja. Begitu juga dengan sanitizer dan bahan-bahan komponen pembuatan disinfektan, harganya sangat tinggi.
Kenaikan harga ini dimungkinkan juga terjadi karena adanya  excess demand. Excess Demand akan terjadi ketika permintaan barang tidak seimbang dengan ketersediaan barang sehingga harga barang meningkat. Terjadi kelangkaan stok masker di berbagai daerah disebabkan permintaan yang begitu tinggi. Sehingga terjadilah pelonjakan harga APD bagi tenaga medis, masker, dan sanitizer  yang sangat ekstrem.
Pelonjakan harga masker memberikan dampak yang cukup besar. Di tengah-tengah ketakutan akan tertular Virus Corona, masyarakat kesulitan untuk melakukan pencegahan. Terutama bagi kalangan masyarakat tidak mampu yang untuk membeli makan saja mereka kesulitan. Belum lagi jika mereka tertular Virus Corona, apakah mereka mampu membiayai pengobatannya.Oleh karena itu masker kini menjadi barang paling dicari saat ini. Masker diklaim sebagai barang pelindung agar melindungi kita dari tetesan-tetesan air yang keluar dari mulut. Hal ini kerap terjadi saat seseorang sedang ngobrol dengan orang lain. Selain itu, masker menjadi barang yang wajib dikenakan oleh tenaga medis yang sedang merawat pasien, maupun masyarakat saat berada di luar rumah maupun sedang berinteraksi dengan orang lain Selain masker, hand sanitizer juga termasuk kedalam daftar barang most wanted. Tuntutan untuk tetap bersih dan higienis memaksa masyarakat untuk membekali mereka dengan hand sanitizer, agar bisa membersihkan tangan mereka dimana saja dan kapan saja.Sayangnya, hal ini malah dijadikan peluang usaha oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan membeli dan menimbun hand sanitizer dalam jumlah banyak. Setelah itu, penjual akan menjualnya dengan harga yang sangat mahalDitengah tingginya kebutuhan masyarakat dan mahalnya harga APD, masker, dan sanitizer tersebut, Dinas Koperasi UKM Kabupaten Sleman melalui UMKM binaannya siap untuk membantu menyediakannya dengan harga “normal”  dan  terjangkau oleh masyakat.