Sleman meraih Digital Award sebagai kabupaten yang menerapkan sistem pembayaran non tunai yang maju, yaitu e-retribusi, pionir pembentukan Tim Percepatan Pengembangan Digitalisasi Daerah (TP2DD), dan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) desa wisata. Penyerahan award dilakukan oleh Sekda DIY  dan disaksikan langsung oleh Pimpinan BI Perwakilan Yogyakarta Hilman Tisnawan, kepada Bupati Sleman Drs. H.Sri Purnomo, MSI dalam acara Puncak Pekan QRIS Nasional di Museum Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Hadir pula dalam acara ini Sekda DIY, Perwakilan OJK DIY, Pimpinan Cabang BPD DIY, Sleman dan perwakilan dari Bupati, Walikota se-DIY.

Menanggapi diterimanya award ini Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI, menyampaikan perkembangan ekonomi digital saat ini menuntut Pemkab Sleman untuk penguatan sinergi kerjasama dalam menyusun kebijakan terintegrasi untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini ditunjukkan dengan optimalisasi peran perbankan daerah kolaborasi dengan fintech dan perluasan transaksi digital untuk mempercepat perekonomian daerah dengan upaya memperluas kanal digital dalam penerimaan pembayaran pajak dan retribusi kolaborasi dengan BPD DIY dan Fintech Go-Pay. QRIS juga telah dimanfaatkan oleh berbagai sektor untuk mendorong UMKM di Sleman untuk dapat go digital. Karena dengan QRIS dapat lebih efisien, fleksibel dan murah sehingga dapat menguntungkan bagi UMKM. Dalam kesempatan ini juga dihadirkan 23 UMKM Sleman dengan aneka macam produknya yang siap melaksanakan pembayaran dengan sistem QRIS melalui BPD DIY.

Sleman juga telah mengimplementasikan QRIS dalam sektor pariwista yakni Museum Gunung Merapi, Candi Banyunibo, Candi Gebang, Candi Ijo, Candi Sambisari, Candi Sari, Candi Barong dan Candi Kalasan. Sedangkan untuk digital pasar tradisional QRIS telah diaplikasikan di sejumlah pasar yakni pasar Sleman, Cebongan dan Gentan serta banyak merchant di Sleman juga lembaga keagamaan seperti masjid dan gereja untuk pembayaran donasi amal