Dalam meningkatkan pelayanan kedaruratan bagi masyarakat Sleman, Pemerintah Kabupaten Sleman meluncurkan layanan panggilan darurat 112 di Rumah Dinas Bupati Sleman, Rabu (26/2). Peluncuran ditandai dengan pemukulan kentongan bambu oleh Bupati Sleman bersama dengan Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Kepala Diskominfo Sleman dan Kepala Pelaksana BPBD Sleman.

Bupati Sleman, Sri Purnomo dalam peluncuran layanan darurat 112 menyampaikan bahwa peluncuran layanan darurat 112 merupakan salah satu upaya untuk mempercepat respon atas kegawatdaruratan sekaligus memperpendek alur pelayanan bagi masyarakat. “Dalam memenuhi kebutuhan kegawatdaruratan, Pemkab Sleman telah merangkum sejumlah layanan kegawatdaruratan diantaranya penanggulangan bencana,   Sleman Emergency Services, Unit Reaksi Cepat dan Layanan Polres,” jelas Sri Purnomo.

Sri Purnomo menilai dengan layanan panggilan darurat tersebut dapat diakses lebih mudah oleh masyarakat sehingga lebih praktis dan sederhana karena pada dasarnya masyarakat membutuhkan layanan yang mudah dan memberikan solusi. “Layanan kegawatdaruratan ini merupakan layanan gratis bebas pulsa sehingga dapat tetap dilakukan bahkan pada telpon seluler yang tidak memiliki pulsa sekalipun. Kemudahan layanan ini saya harap dapat dioptimalkan pemanfaatannya dengan bertanggungjawab.” Katanya.

Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Ahmad M Ramli mengapresiasi atas peluncuran layanan panggilan darurat 112 di wilayah Kabupaten Sleman. Dalam kesempatan tersebut Ahmad Ramli menuturkan bahwa terdapat sebanyak 42 Kabupaten/Kota di Indonesia yang saat ini telah mengaktifkan layanan panggilan darurat. Hal tersebut menurutnya dapat mempermudah masyarakat yang membutuhkan pelayanan darurat.

Selain meluncurkan layanan panggilan darurat 112, Pemerintah Kabupaten Sleman dalam kegiatan tersebut melakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MOU) dengan enam pimpinan perusahaan Start Up Unicorn yang terdiri dari Tokopedia, Bukalapak, Gojek, Grab, Payfazz  dan OVO) dan salah Perguruan Tinggi STMM Yogyakarta. Kerjasama tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam menghadapi era industry 4.0 yaitu terkait pemanfaatan ekonomi digital dalam percepatan pembangunan Kabupaten Sleman yang meliputi berbagai sektor.