Pemerintah Kabupaten Sleman terus torehkan prestasi di tingkat nasional. Kali ini, Pemerintah Kabupaten Sleman kembali raih penghargaan Swasti Saba Wistara yang merupakan penghargaan tertinggi dalam penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat (KKS).
Pemberian penghargaan tersebut dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto yang dilaksanakan di Ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (19/11).
Bupati Sleman, Sri Purnomo usai menerima penghargaan tersebut menyampaikan bahwa tahun 2019 merupakan keenam kalinya Kabupaten Sleman ikut serta dalam penyelenggaraan KKS.
Pada tahun 2009, Kabupaten Sleman berhasil meraih penghargaan Swasti Saba Padapa dalam penyelenggaraan KKS dengan klasifikasi pemantapan dengan tatanan yang terpilih yaitu ketahanan pangan dan gizi serta kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri. Kemudian pada tahun 2011 Kabupaten Sleman memperoleh Swasti Saba Wiwerda, dengan klasifikasi pembinaan untuk empat tatanan terpilih yaitu ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri, kawasan permukiman sarana prasarana sehat dan kawasan pariwisata sehat.
Kemudian pada tahun 2013 Kabupaten Sleman kembali memperoleh Swasti Saba Wiwerda dengan 5 (lima) tatanan yang terpilih yaitu kawasan permukiman sarana prasarana sehat, ketahanan pangan dan gizi, kawasan pariwisata sehat, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri serta kehidupan sosial yang sehat.
Sedangkan pada tahun 2015 sampai dengan tahun ini (2019), Kabupaten Sleman berhasil mempertahankan penghargaan tertinggi dalam penyelenggaraan KKS, yaitu penghargaan Swas Saba Wistara dengan 7 tatanan yang dipilih yaitu pemukiman sarana dan prasarana sehat, sarana lalu lintas tertib transportasi, pariwisata sehat, industri dan perkantoran sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri serta, kehidupan sosial yang sehat.
“Hari ini (19/11) Alhamdulillah Kabupaten Sleman kembali meraih penghargaan Swasti Saba Wistara untuk ketiga kalinya dan bisa dipertahankan oleh Kabupaten Sleman,” jelas Sri Purnomo.
Menurut Sri Purnomo, dengan diraihnya penghargaan Swasti Saba Wistara untuk ketiga kalinya oleh Kabupaten Sleman diharapkan dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kesadaran terkait kesehatan lingkungan.
Selain itu, Sri Purnomo juga menyebut bahwa penghargaan yg diraih Kabupaten Sleman ini juga tidak terlepas dari kerja keras banyak pihak baik Pemerintah, swasta dan juga masyarakat yang bekerja bersama dalam mewujudkan Kabupaten Sehat.
Sementara itu, dalam kegiatan tersebut Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Muhammad Hudori sekaligus ketua panitia penghargaan KKS 2019 menuturkan bahwa terdapat peningkatan jumlah pengajuan penyelenggaraan KKS 2019.
“Dalam kegiatan kolaborasi antara Kemendagri dan Kemenkes ini terdapat peningkatan dalam pengusulan dokumen KKS. Jika tahun 2017 terdapat 173 Kabupaen/Kota, pada tahun 2019 ini terdapat 202 Kabupaten/Kota,” jelasnya.
Dengan jumlah yang meningkat tersebut, pda akhirnya ditetapkan hasil evaluasi penyelenggaraan KKS tahun 2019 yaitu terdapat 6 Provinsi pembina KKS terbaik, 88 Kabupaten/Kota menerima Swasti Saba Wistara, 29 Kabupaten/Kota Wiwerda, 60 Kabupaten/Kota Swasti Saba Padapa.

Sleman – Pemerintah Kabupaten Sleman terus torehkan prestasi di tingkat nasional. Kali ini, Pemerintah Kabupaten Sleman kembali raih penghargaan Swasti Saba Wistara yang merupakan penghargaan tertinggi dalam penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat (KKS). 
Pemberian penghargaan tersebut dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto yang dilaksanakan di Ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (19/11). 
Bupati Sleman, Sri Purnomo usai menerima penghargaan tersebut menyampaikan bahwa tahun 2019 merupakan keenam kalinya Kabupaten Sleman ikut serta dalam penyelenggaraan KKS. 
Pada tahun 2009, Kabupaten Sleman berhasil meraih penghargaan Swasti Saba Padapa dalam penyelenggaraan KKS dengan klasifikasi pemantapan dengan tatanan yang terpilih yaitu ketahanan pangan dan gizi serta kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri. Kemudian pada tahun 2011 Kabupaten Sleman memperoleh Swasti Saba Wiwerda, dengan klasifikasi pembinaan untuk empat tatanan terpilih yaitu ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri, kawasan permukiman sarana prasarana sehat dan kawasan pariwisata sehat.
Kemudian pada tahun 2013 Kabupaten Sleman kembali memperoleh Swasti Saba Wiwerda dengan 5 (lima) tatanan yang terpilih yaitu kawasan permukiman sarana prasarana sehat, ketahanan pangan dan gizi, kawasan pariwisata sehat, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri serta kehidupan sosial yang sehat. 
Sedangkan pada tahun 2015 sampai dengan tahun ini (2019), Kabupaten Sleman berhasil mempertahankan penghargaan tertinggi dalam penyelenggaraan KKS, yaitu penghargaan Swas Saba Wistara dengan 7 tatanan yang dipilih yaitu pemukiman sarana dan prasarana sehat, sarana lalu lintas tertib transportasi, pariwisata sehat, industri dan perkantoran sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri serta, kehidupan sosial yang sehat. 
“Hari ini (19/11) Alhamdulillah Kabupaten Sleman kembali meraih penghargaan Swasti Saba Wistara untuk ketiga kalinya dan bisa dipertahankan oleh Kabupaten Sleman,” jelas Sri Purnomo. 
Menurut Sri Purnomo, dengan diraihnya penghargaan Swasti Saba Wistara untuk ketiga kalinya oleh Kabupaten Sleman diharapkan dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kesadaran terkait kesehatan lingkungan. 
Selain itu, Sri Purnomo juga menyebut bahwa penghargaan yg diraih Kabupaten Sleman ini juga tidak terlepas dari kerja keras banyak pihak baik Pemerintah, swasta dan juga masyarakat yang bekerja bersama dalam mewujudkan Kabupaten Sehat. 
Sementara itu, dalam kegiatan tersebut Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Muhammad Hudori sekaligus ketua panitia penghargaan KKS 2019 menuturkan bahwa terdapat peningkatan jumlah pengajuan penyelenggaraan KKS 2019. 
“Dalam kegiatan kolaborasi antara Kemendagri dan Kemenkes ini terdapat peningkatan dalam pengusulan dokumen KKS. Jika tahun 2017 terdapat 173 Kabupaen/Kota, pada tahun 2019 ini terdapat 202 Kabupaten/Kota,” jelasnya. 
Dengan jumlah yang meningkat tersebut, pda akhirnya ditetapkan hasil evaluasi penyelenggaraan KKS tahun 2019 yaitu terdapat 6 Provinsi pembina KKS terbaik, 88 Kabupaten/Kota menerima Swasti Saba Wistara, 29 Kabupaten/Kota Wiwerda, 60 Kabupaten/Kota Swasti Saba Padapa.