Desa Sidokarto Wakili Sleman Maju Lomba PHBS Tingkat DIY
Desa Sidokarto, Kecamatan Godean, mewakili Kabupaten Sleman dalam lomba Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tim evaluasi PHBS tingkat DIY melakukan evaluasi dan penilaian pada hari Kamis (29/10) di Balai Desa Sidokarto. Adapun tema lomba PHBS kali ini adalah “Kita Gerakkan Keluarga dan Masyarakat Hidup Sehat Menuju Indonesia Sejahtera”.
Diketahui Desa sidokarto telah melakukan beberapa gerakan PHBS sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu membudayakan perilaku hidup yang sehat. Beberapa gerakan tersebut diantaranya GERBANG KEPRABON (Gerakan Pengembangan dan Pemeliharaan Tanaman Sayuran dan Toga di Kebon), GEMA CITORA (Gerakan Masyarakat Cinta Olahraga), GALI SASTERA (Gerakan Lingkungan Sehat Sejahtera), GERGAJI AMPUH (Gerakan Olahraga Jalan Santai dan Senam Pagi Setiap Minggu Pagi Bakda Subuh), GARDU RUMAH ANTIK (Gerakan Terpadu Menguras Bak Mandi dan Memantau Rumah dengan Satu Jumantik), MI GORO (Minggu Gotong Royong) dan GERABAH DANIS (Gerakan Masyarakat Bebas HIV/AIDS) dan beberapa gerakan lainnya.
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, dalam sambutannya berharap Desa Sidokarto dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya. Maka menurutnya dengan diadakannya kegiatan evaluasi ini dapat memacu desa-desa lainnya untuk turut menciptakan pola hidup bersih dan sehat di lingkungannya. Sebab menurutnya kebersihan lingkungan merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan kualitas kesehatan yang baik bagi seluruh masyarakat.
“Dengan didukung oleh lingkungan desa yang bersih dan sehat, maka upaya mewujudkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas dapat diwujudkan”, kata Sri Muslimatun.
Sementara, Siswatiningsih selaku pimpinan tim evaluasi PHBS DIY dalam sambutannya menyampaikan bahwa bentuk kegiatan kali ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui penurunan angka stunting. Menurutnya upaya penurunan angka stunting dapat dicapai dengan melaksanakan PHBS secara sungguh-sungguh dalam keseharian kita.
Lebih lanjut ia mengapresiasi Kabupaten Sleman karena memiliki angka stunting paling rendah Se-DIY untuk saat ini. Menurutnya hal ini adalah bukti bahwa kegiatan PHBS sudah dapat dilaksanakan dengan baik di Kabupaten Sleman. Di samping itu sosialisasi tentang 100 Hari Pertama Kelahiran (HPK) juga telah disampaikan dengan baik kepada masyarakat.
“Oleh sebab itu angka stunting di Sleman sangat menurun dibanding kabupaten-kabupaten yang lain.” tegasnya.