Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sleman menggelar dialog terkait Pusat Pendidikan Karakter dan Wawasan Kebangsaan yang Beroperasi Efektif di Daerah, Selasa (22/10), di Sahid Jaya Hotel, Babarsari, Depok, Sleman. Kegiatan ini merupakan bekerjasama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.

Kepala Bakesbangpol Sleman, Heri Dwi Kuryanto menjelaskan tujuan diadakannya kegiatan ini ialah untuk menguatkan kembali karakter masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap nilai-nilai nasionalisme. Menurutnya wawasan kebangsaan harus selalu ditanamkan kepada masyarakat, dan diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Apalagi ini momennya juga bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda”, kata Heri.

Ia juga mengatakan bahwa penguatan nilai-nilai Pancasila dapat dibangun dari pengembangan kerifan lokal yang biasa kita lakukan sehari-hari. Salah satu upaya Bakesbangpol Sleman, kata Heri, ialah dengan merintis Desa Berkarakter Pancasila. Desa ini diharapkan dapat menjadi role model bagi desa lainnya terkait pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.

“Kita juga punya program Reksa Desa atau Gerakan Desa Cegah Tangkal Dini Menuju Desa Aman. Program ini dibuat agar desa mampu menjadi polisi atau penjaga bagi warganya. Bagaimana kita berawal dari desa dapat mengkondisikan warganya agar tidak muncul yang namanya konflik”, lanjutnya.

Sementara Direktur Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kemendagri, Prabawa Eka Soesanta, menganggap penting diadakannya kegiatan semacam ini. Sebab menurutnya pengetahuan masyarakat terkait wawasan kebangsaan, khususnya generasi muda, sudah mulai menurun. Maka menurutnya perlu diadakan diskusi atau dialog kebangsaan demi menumbuhkan kembali rasa cinta tanah air. Ia juga mengapresiasi langkah-langkah Bakesbangpol Sleman yang telah berhasil membuat beberapa program untuk meningkatkan semangat kebangsaan.

“Salah satunya Reksa Desa ini diharapkan seluruh potensi yang ada di desa dapat digali untuk menumbuhkan semangat gotong royong dan menghindari konflik”, ucapnya.

Forum dialog ini diikuti oleh sebanyak 75 peserta dari berbagai unsur seperti organi kemasyarakatan dan organisasi kepemudaan di Kabupaten Sleman. Pada kegiatan tersebut  menghadirkan tiga narasumber, diantaranya Dra. Erliani Budi Lestari selaku Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Kepamongprajaan dan MK, Dr. Rizal Muntasyir, Dosen Filsafat UGM, dan Heri Dwi Kuryanto selaku Kepala Bakesbangpol Sleman. Adapun tema yang diangkat pada kegiatan ini ialah “Penguatan Karakter dan Wawasan Kebangsaan Dalam Rangka Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa”.