Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun membuka secara resmi pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III TA. 2019 Kodim 0732 Sleman, Rabu (2/10), di lapangan Bunder, Purwobinangun, Pakem. TMMD kali ini mengangkat tema “Melalui TMMD Kita Wujudkan Percepatan Pembangunan untuk Kesejahteraan Rakyat”.

Sri Muslimatun mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas antara TNI, Pemerintah Kabupaten Sleman dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di kabupaten Sleman. Ia berharap dengan adanya program ini dapat menjadi wadah aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah pedesaan. “Saya berharap dengan adanya TMMD ini dapat mengefisiensikan pembangunan di Kabupaten Sleman” ujarnya

Lebih lanjut Sri Muslimatun menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman tengah fokus dalam menekan angka kemiskinan di Kabupaten Sleman. Ia mengatakan pihaknya telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 10,6 persen di tahun 2017 menjadi 9,45 persen di tahun 2018. Keberhasilan ini menurutnya merupakan hasil kerja keras dari berbagai pihak, salah satunya melalui program TMMD ini. “Dengan TMMD ini diharapkan mampu memberdayakan masyarakat untuk lepas dan kemiskinan dan berdikari” kata Sri Muslimatun.

Sementara Komandan Kodim 0732 Kabupaten Sleman, Letkol (Inf) Diantoro SIP menyebutkan program ini menyasar pada pembangunan fisik, pembangunan non fisik dan SDM. Pembangunan fisik adalah berupa pembangunan talud untuk irigasi sepanjang 750 meter. Sedanngkan pembangunan non fisik berupa penyuluhan PPBN dan Wawasan Kebangsaan, penyuluhan Kamtibmas dan Napza, penyuluhan kesehatan dan KB, penyuluhan pertanian dan penyuluhan lingkungan.

Menurut Diantoro, program ini akan dilaksanakan selama 30 hari, dimulai tanggal 2 Oktober 2019 sampai tanggal 31 Oktober 2019. Ia juga mengatakan TMMD kali ini akan menghabiskan anggaran sebesar 250 juta rupiah. Sumber dana tersebut berasal dari APBD DIY sebesar 75 juta rupiah, dan dari APBD Kabupaten Sleman sebesar 175 juta rupiah. “Untuk pelaksanaannya akan dikerjakan bersama-sama dengan masyarakat Desa Purwobinangun”, jelas Diantoro.