Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman melalui program dana keistimewaan DIY  menggelar perhelatan akbar bertajuk  “Festival Garis Imaginer Tahun 2019” selama 3 (tiga) hari berturut-turut mulai Jum’at – Minggu, 13 – 14 September 2019 yang dipusatkan di  Pertigaan Pulowatu. Pawai budaya hingga kesenian tari tradisional pun berhasil menyedot perhatian ribuan warga di Pulowatu, Purwobinangun, Pakem, Sleman.

Bupati Sleman Sri Purnomo turut hadir dalam Pembukaan Festival Garis Imajiner 2019  dan membuka secara resmi dengan memukul gendang bersama Aji Wulantara. Sri Purnomo menyampaikan terima kasih atas keterlibatan ribuan peserta dalam festival tersebut. Khususnya peserta dari Sleman sendiri juga dari luar Sleman Kota Yogyakarta, Bantul, Kulonprogo dan Gunung Kidul serta dari luar daerah yang juga turut dalam pawai dan memeriahkan acara. Menurutnya, acara ini merupakan sarana membantu mempromosikan potensi budaya di Sleman. “Ini juga sesuai dengan visi Pemerintah Kabupaten Sleman, yaitu menciptakan masyarakat yang berbudaya,” kata Sri Purnomo.

Sebagai pembuka, Kepala Dinas Kebudayaan Sleman HY. Aji Wulantara, SH. mengatakan 1,315 penari dari Paser (Persatuan Seni Religius) se Kabupaten Sleman (Badui, Kubrosiswo, Trengganon), ditambah 6 Sanggar Seni (Sanggar Tari Cinde Wulung, Sanggar Tari Kembang Sakura, Sanggar Tari Bayu Murti, Sanggar Tari Sekar Jagad, Sanggar Tari Puri Ayodya) yang menjadi peserta seremoni pembukaan Festival Garis Imajiner 2019. ” Selain dari DIY ada pula kontingen dari Kota Probolinggo, Wonosobo, Temanggung, hingga Magelang. Sehari sebelumnya, Pagelaran Wayang Kulit dilaksanakannya di tempat yang sama. Membawa lakon “Semar Mbangun Kahyangan”, kisah tersebut didalangi oleh Ki Bayu Sugati ” jelas Aji di lokasi acara.

Perhelatan yang digelar untuk ketiga kalinya ini diawali dengan pawai seni dari 17 kecamatan se Kabupaten Sleman Jum’at, 13 September 2019 mulai jam 14.30 WIB start dari Lapangan Bunder Purwobinangun Pakem menuju pertigaan Pulowatu sepanjang 2 km.  Kegiatan yang akan berlangsung hingga Minggu (15/09/2019). akan dipusatkan di Museum Gunungapi Merapi (MGM). Menurut Aji, selama dua hari ke depan masyarakat hingga wisatawan akan dihibur dengan aksi kesenian hingga Festival Jathilan.”Kami juga membuka Pasar Tiban yang melibatkan 40 UMKM,” katanya. Aji mengharapkan perhelatan Festival Garis Imaginer yang ketiga kalinya ini dapat dijadikan sebagai ajang apresiasi, ekspresi, revitalisasi serta sebagai tontonan yang bernuansa budaya lokal yang perlu terus dilestarikan dan dikembangkan. Diharapkan dengan kesadaran masyarakat untuk terus mencintai budaya sendiri akan dapat mewujudkan karakter luhur bagi masyarakat dan generasi budaya ditengah-tengah peradaban global. Pada gilirannya diharapkan akan mewujudkan masyarakat Sleman yang berbudaya sekaligus untuk memperkokoh keistimewaan DIY