Bupati Sleman, Sri Purnomo ajak Pramuka peka dalam memilih informasi. Hal tersebut karena dirinya merasa prihatin dengan kondisi saat ini, dimana banyak generasi muda dengan mudah diprovokasi berita bohong hanya melalui lini masa yang belum jelas sumber beritanya. Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman dalam pidato saat menjadi pembina upacara Apel Besar Hari Pramuka Ke-58  2019 Kabupaten Sleman di Lapangan Margokaton, Seyegan pada Rabu (14/8/19). “Berbagai isu yang dikemas dalam bentuk berita bohong atau hoaks merupakan ancaman nyata bagi persatuan bangsa,” tuturnya. Menurutnya dibutuhkan budaya tabayyun atau kebiasan meneliti setiap kebenaran berita. Dengan kebiasaan tersebut diharapkan setiap Pramuka dalam menciptakan sinergitas dan keutuhan bangsa.

“Melalui kesempatan ini saya menghimbau kepada seluruh jajaran Pramuka untuk merapatkan barisan bekerjasama secara sinergis untuk membentuk Pramuka yang berkarakter kuat sehingga tidak mudah terbawa arus serta memiliki integritas yang baik,” kata Sri Purnomo.

Sri Purnomo juga meyakini bahwa gerakan Pramuka dapat menyatukan bangsa ketika banyak pihak memiliki berbagai kepentingan. Hal ini karena tugas dan fungsi Pramuka diantaranya yaitu mendidik kaum muda agar berkepribadian, berjiwa patriotik dan memiliki jiwa bela Negara berdasarkan nilai-nilai universal yang terkandung dalam Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka.

Pada Apel Besar Hari Pramuka tersebut Bupati Sleman juga menyerahkan langsung penghargaan Pramuka Garuda pada Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega. Penghargaan tersebut  merupakan pencapaian kecakapan umum tertinggi di tiap golongan Pramuka. Apel Besar Hari Pramuka Kabupaten Sleman tersebut juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan kesenian seperti Badui, marching band, kesenian beladiri Saka Bhayangkara Kwartir Cabang Seyegan dan tari-tarian.